Lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan
Lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan
A. Tujuan
Pembelajaran
Siswa mampu
- Menjelaskan
pengertian lingkungan hidup
- Menguraikan
komponen-komponen ekosistem
B. Materi
Pembelajaran
- Lingkungan
- Lingkungan
Hidup
- Ekosistem
C. Metode Pembelajaran
Group inverstigation
Group investigation adalah strategi
belajar kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan
investigasi terhadap suatu topik
Group investigation adalah kelompok
kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini
menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun
dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Hasil akhir dari
kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok
yang notabene lebih mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar
secara individual.
Model Pembelajaran Group Investigation yang digunakan dalam pembelajaran
menulis surat dinas memiliki beberapa kelebihan.
Setiawan (2006:9) mendeskxipsikan
beberapa kelebihan dari pembelajaran GI, yaitu sebagai berikut:
1) Secara Pribadi
b) dalam proses belajarnya dapat bekerja
secara bebas b)memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif c)rasa
percaya diri dapat lebih meningkat d)dapat belajar untuk memecahkan, menangani
suatu masalah e)mengembangkan antusiasme dan rasa pada fisika
2) Secara Sosial a)meningkatkan belajar
bekerja sama
b) belajar berkomunikasi baik dengan teman
sendiri maupun guru
c) belajar berkomunikasi yang baik secara
sistematis
d) belajar menghargai pendapat orang lain
e) meningkatkan partisipasi dalam membuat
suatu keputusan
3) Secara Akademis
a) siswa terlatih untuk
mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikan
b) bekerja secara sistematis
c) mengembangkan dan melatih keterampilan
fisika dalam berbagai bidang
d) merencanakan dan mengorganisasikan
pekerjaannya
e) mengecek kebenaran jawaban yang mereka
buat
f) Selalu berfikir tentang cara atau
strategi yang digunakan sehingga didapat suatu kesimpulan yang berlaku umum.
Model Pembelajaran Group
Investigation selain memiliki kelebihan juga terdapat beberapa kekurangannya,
yaitu:
a) Sedikitnya materi yang tersampaikan pada
satu kali pertemuan
b) Sulitnya memberikan penilaian secara
personal
c) Tidak semua topik cocok dengan model
pembelajaran GI, model pembelajaran GI cocok untuk diterapkan pada suatu topik
yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari pengalaman yang dialami
sendiri
d)
Diskusi kelompok biasanya
berjalan kurang efektif
e) Siswa yang tidak tuntas memahami materi
prasyarat akan mengalami kesulitan saat menggunakan model ini (Setiawan,
2006:9).
Berdasarkan pemaparan mengenai
model pembelajaran GI tersebut, jelas bahwa model pembelajaran GI mendorong
siswa untuk belajar lebih aktif dan lebih bermakna. Artinya siswa dituntut
selalu berfikir tentang suatu persoalan dan mereka mencari sendiri secara
penyelesaiannya. Dengan demikian mereka akan lebih terlatih untuk selalu menggunakan
keterampilan pengetahuannya, sehingga pengetahuan dan pengalaman belajar mereka
akan tertanam untuk jangka waktu yang cukup lama (Setiawan, 2006:9).
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan: 5 menit
• Memberi salam
dan mengabsen.
• Apersepsi
2. Kegiatan Inti
·
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
heterogen.
·
Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas
kelompok
·
Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi
tugas, sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi atau tugas yang
berbeda dari kelompok lain.
·
Masing-masing kelompok membahas materi yang
sudah ada secara kooperatif berisi temuan.
·
Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara ketua
mempaikan hasil pembahasan kelompok
·
Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan
kesimpulan
3. Kegiatan Penutup: 10 menit
• Bersama-sama melakukan refleksi
materi yang telah dibahas.
• Evaluasi
• Penutup
Tahap-tahap pembelajaran Grup Investigasi
Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran di atas tentunya
harus berdasarkan prinsip pengelolaan atau reaksi dari metode pembelajaran
kooperatif model Group Investigation. Dimana di dalam kelas yang menerapakan
model GI, pengajar lebih berperan sebagai konselor, konsultan, dan pemberi
kritik yang bersahabat. Dalam kerangka ini pengajar seyogyanya membimbing dan
mengarahkan kelompok menjadi tiga tahap:
Tahap pemecahan masalah,
Tahap pengelolaan kelas,
Tahap pemaknaan secara perseorangan.
Tahap pemecahan masalah berkenaan dengan proses menjawab
pertanyaan, apa yang menjadi hakikat masalah, dan apa yang menjadi fokus
masalah. Tahap pengelolaan kelas berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan,
informasi apa yang saja yang diperlukan, bagaimana mengorganisasikan kelompok
untuk memperoleh informasi itu. Sedangkan tahap pemaknaan perseorangan
berkenaan dengan proses pengkajian bagaimana kelompok menghayati kesimpulan
yang dibuatnya, dan apa yeng membedakan seseorang sebagai hasil dari mengikuti
proses tersebut (Thelen dalam Winataputra, 2001: 37).
E. media yang di gunakan
- Buku-buku penunjang yang relevan
- Gambar atau foto lingkungan hidup
- OHP / Slide Proyektor
- Internet
- ketas plano
- papan presentasi
- spidol
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN
HIDUP
Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang berhubungan
dengan organisasi dalam melangsungkan kehidupannya. Lingkungan hidup merupakan
komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu yang bersangkutan.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997
tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup dinyatakan bahwa
lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia, dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
1. Lingkungan
Biotik dan lingkungan Abiotik
Secara umum lingkungan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut :
a. Lingkungan
biotik/lingkungan abiotik
Lingkungan biotik adalah semua makhluk hidup yang menempati
bumi, terdiri atas tumbuhan, hewan dan manusia.
Menurut fungsinya faktor biotik dibedakan menjadi tiga,
yaitu :
1) Produsen :
organisme yang dapat menghasilkan makanannya sendiri, yang disebut autotrofik.
2) Konsumen :
organisme yang hanya memanfaatkan hasil yang disediakan oleh organisme lain.
Kelompok konsumen disebut heterotrofik.
3) Pengurai :
organisme yang berperan menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang telah
mati, seperti bakteri dan jamur.
Faktor-faktor biotik yang membentuk satuan eksosistem :
1) Individu
adalah sebutan makhluk hidup yang tunggal.
2) Populasi
adalah sekelompok individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu, dan
3) Komunitas
adalah seluruh populasi makhluk hidup yang hidup bersama-sama di suatu daerah
tertentu.
b. Lingkungan
abiotik/lingkungan anorganik
Adalah benda-benda mati bumi, tetapi mempunyai pengaruh pada
kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya, antara lain udara, tanah, air,
dan sinar matahari.
Komponen-komponen lingkungan yang ada di sekitar kita
merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi antara komponen yang satu
dengan komponen yang lain yang disebut ekosistem. Ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik dalam
ekosistem disebut ekologi.
2. Kualitas
lingkungan hidup
Kualitas lingkungan hidup dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai
berikut :
a. Lingkungan
Biofisik
Lingkungan biofisik adalah lingkungan abiotik dan biotik
yang berhubungan secara simbiosis. Lingkungan biofisik dibedakan menjadi dua,
yaitu sebagai berikut :
1) Lingkungan
biofisik abiotik, yaitu tanah, batuan, mineral, udara, air, energi matahari,
dan proses yang berbeda di dalam dan permukaan bumi.
2) Lingkungan
biofisik biotik, yaitu semua makhluk hidup mulai dari mikroorganisme sampai
tumbuhan, hewan, dan manusia.
Lingkungan biofisik terjadi bila berlangsungnya hubungan
secara simbiosis antara lingkungan abiotik dan biotik, sehingga sistem
interaksi menimbulkan kehidupan yang serasi. Jika salah satu unsur rusak atau
hilang, maka kehidupan akan terganggu dan tidak harmonis.
b. Lingkungan
Sosial Ekonomi
Manusia secara individual maupun kelompok adalah makhluk
sosial, kualitas sosial ekonomi baik jika terpenuhi semua kebutuhan manusia.
Kualitas sosial ekonomi dapat tercipta bila mereka memiliki sumber pendapatan
yang memadai.
c. Lingkungan
budaya
Adalah segala kondisi berupa materi dan nonmateri yang
dihasilkan manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya.
Lingkungan budaya meliputi :
1) Materi seperti
bangunan, peralatan senjata, pakaian dan lain-lain.
2) Nonmateri
seperti nilai, norma, pranata, peraturan hukum, sistem ekonomi, sistem politik,
kesenian, sistem pendidikan dan lain-lain.
B. KOMPONEN
EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu wilayah yang didalamnya terdapat
unsur-unsur hayati dan fisik yang saling mempengaruhi dan tidak bisa dipisahkan
antara unsur yang satu dengan unsur yang lain.
1. Berdasarkan
susunannya, ekosistem terdiri atas empat komponen, yaitu :
a. Produsen
adalah makhluk hidup penghasil makanan, biasanya adalah tumbuhan hijau yang
mampu menghasilkan makanan sendiri.
b. Konsumen
adalah makhluk hidup yang sangat tergantung kepada hasil makhluk hidup
lain, karena tidak dapat menghasilkan
makanan sendiri
c. Pengurai
(decomposer) adalah mikroorganisme yang mampu menguraikan makhluk hidup yang
telah mati menjadi bahan anorganik, contohnya : jasad renik dan bakteri
pengurai.
d. Non hayati
(Abiotik) adalah komponen fisik dan kimia yang mendukung kehidupan makhluk
hidup, misalnya air, udara dan tanah.
2. Menurut
fungsinya, komponen ekosistem terdiri atas :
a. Komponen
autotropik adalah makhluk hidup yang mampu memproduksi makanan secara mandiri.
Biasanya jenis makhluk hidup autotoprik adalah tumbuhan yang mampu mengubah zat
organik menjadi organik dengan bantuan sinar matahari.
b. Komponen
heterotropik adalah makhluk hidup yang tidak mampu membuat makanan sendiri,
tetapi memanfaatkan bahan-bahan yang telah dibuat oleh makhluk lainnya. Contoh
manusia dan hewan.
C. PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi
kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan dari generasi yang akan datang. Untuk menjaga kelestarian lingkungan
agar kualitas lingkungan tetap terjaga, maka pembangunan berkelanjutan harus
memperhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestariannya.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha-usaha dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memperhatikan faktor
lingkungan. Istilah berkelanjutan berasal dari bahasa inggris yaitu
sustainability. Istilah berkelanjutan digunakan untuk konsep pembangunan.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
manusia dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara arif, bijaksana,
efisien, dan memperhatikan pemanfaatan untuk masa kini dan generasi yang akan
datang. Menurut Brundtland, pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan
generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Konsep pembangunan berkelanjutan pernah diutarakan dalam KTT
Rio De Jeneiro tahun 1992 dengan 2 gagasan utama, yaitu gagasan kebutuhan dan
gagasan keterbatasan, setelah itu adanya protokol Kyoto, yang menyampaikan
gagasan pengurangan gas buang industri negara-negara maju.
Secara garis besar, pembangunan berkelanjutan mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Menjamin
pemerataan dan keadilan
2. Menghargai
keaneragaman hayati
3. Menggunakan
pendekatan integratif
4. Menggunakan
wawasan dan pandangan ke depan.
Dalam pembangunan berkelanjutan, pendayaan dan pengelolaan
sumber daya alam merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan sumber daya alam. Jadi,
usaha pembangunan yang dilaksanakan di tanah air harus memperhatikan keadaan
lingkungan hidup. Realisasinya, pemerintah membentuk sebuah lembaga pengawasan
pembangunan dan lingkungan hidup dengan tujuan sebagai berikut :
1. Setiap rencana
pemabangunan selalu dikatikan dengan masalah lingkungan hidup, tidak mengganggu
keutuhan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2. Pengawasan
lingkungan hidup, setiap lingkungan kota dan desa, persawahan, hutan dan
pemukiman penduduk yang sedang dikembangkan maupun yang telah ada mendapat
pengawasan dari pemerintah.
3. Mengadakan
usaha pengembangan lingkungan yang dirintis pemerintah dan dilakukan bersama
rakyat.
4. Meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan hidup baik melalui pendidikan
maupun melalui media massa lainnya.
Pembangunan berkelanjutan pertama kali konsepnya digulirkan
oleh WCED (World Commission on Environment and Development). Pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri. konsep pembangunan berkelanjutan menyadari
bahwa sumber daya alam merupakan bagian dari ekosistem. Dengan memelihara
fungsi ekosistem, maka kelestarian sumber daya alam akan tetap terjaga.
Menurut Emil Salim (1990), resep strategis konsep
pembangunan berkelanjutan dapat diterapkan di negara berkembang seperti
indonesia adalah sebagai berikut :
1. Penerapan tata
ruang perencanaan yang tepat, yaitu pengembangan sumber daya alam harus
memperhitungkan daya dukungnya.
2. Penempatan
berbagai macam aktivitas yang mendayagunakan sumber daya alam harus
memperhatikan kapasitasnya dalam mengabsorsi perubahan yang diakibatkan oleh
aktivitas tersebut.
3. Sumber daya
alam di suatu wilayah (Region) hendaknya dialokasikan ke dalam beberapa zona
diantaranya hutan lindung, wilayah industri, daerah aliran sungai dan
sebagainya.
4. Penerapan
analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang meliputi :
a. Analisis
dampak Lingkungan (ANDAL)
b. Rencana Kelola
Lingkungan (RKL)
c. Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL)
Maka setiap kegiatan tidak hanya layak secara ekonomis dan
teknologis, tetapi juga layak secara lingkungan.
Dengan demikian pembangunan yang dilakukan selain
meningkatkan kualitas hidup manusia, juga harus dapat mendukung prinsip-prinsip
kehidupan berkelanjutan. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut :
1. Menghormati
dan memelihara komunitas kehidupan, prinsip ini mencerminkan kewajiban untuk
peduli kepada bentuk-bentuk kehidupan lain sekarang dan di masa datang.
Pembangunan tidak boleh mengorbankan kelompok lain/generasi kemudian.
2. Memperbaiki
kualitas hidup manusia, sehingga pembangunan tidak mengganggu keutuhan sumber
daya alam dan lingkungan di sekitarnya.
3. Melestarikan
daya hidup dan keragaman bumi.
4. Menghindari
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
5. Berusaha tidak
melampaui kapasitas daya dukung bumi.
6. Mengubah sikap
dan gaya hidup perorangan.
7. Mendukung
kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri.
8. Menyediakan
kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan dan pelestarian.
9. Menciptakan
kerja sama global.
D. DAMPAK
PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN
Salah satu makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya adalah manusia. Oleh karena manusia mengusahakan dan memanfaatkan
sumber daya alam yang ada di lingkungannya untuk keperluan hidupnya, maka
manusialah yang selalu mempengaruhi lingkungan hidupnya.
Hal tersebut yang menjadi komponen aktif dalam mengelola dan
mengubah ekosistem sesuai dengan yang dikehendakinya manusia.
Dalam pembangunan yang berperan aktif adalah manusia. Peran
itu bisa berdampak positif pembangunan dengan tidak mengabaikan lingkungan.
Atau peran berdampak negatif : pembangunan menimbulkan pencemaran yang juga
disebabkan oleh manusia.
Pencemaran atau disebut polusi adalah peristiwa berubahnya
keadaan alam (udara, air dan tanah) karena adanya unsur-unsur atau meningkatnya
sejumlah unsur tertentu. Pencemaran tersebut dapat menimbulkan terganggunya
keseimbangan ekosistem menurunkan mutu lingkungan hidup manusia.
Beberapa jenis pencemaran terhadap lingkungan akan
dijelaskan sebagai berikut :
1. Pencemaran
tanah
a. Pembuangan
ampas kimia, dan plastik bekas pembungkus serta botol bekas
b. Buangan
zat-zat atau barang yang tidak terlarut dalam air
c. Pertanian
dengan pemakaian pestisida yang berlebihan
2. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan
membahayakan makhluk hidup. Penyebab terjadinya pencemaran air adalah sampah
yang tidak membusuk, seperti plastik dan karet, limbah industri, sisa pupuk
dari usaha pertanian dan tumpahan minyak dari kapal tangker.
3. Pencemaran
Udara
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh gas buang yang
dihasilkan oleh proses produksi seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik,
dan hasil aktivitas rumah tangga sehingga secara fisik dan kimia melebihi
ambang batas yang telah ditetapkan. Hal ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan
manusia dan makhluk lainnya. Penecemaran udara menyebabkan beberapa akibat,
antara lain :
a. Efek rumah
Kaca (Green House Effect)
Efek rumah kaca disebabkan oleh komposisi CO2 di udara
sangat berlebihan. Akibatnya, gas tersebut menyebabkan energi matahari yang
diterima bumi tidak bisa dipantulkan dengan sempurna karena terhalangnya oleh
lapisan gas karbon dioksida di udara. Hal ini menyebabkan suhu udara di
permukaan bumi menjadi lebih panas. Efek lain jika menjadi pemanasan global
akan menyebabkan es di kutub mudah mencair dan menyebabkan muka laut akan
semakin naik.
b. Kerusakan
lapisan ozon
Lapisan Ozon (O3) terdapat di lapisan stratosfer yang
mempunyai fungsi menyerap dan menyaring sinar ultraviolet sebelum sampai ke
permukaan bumi. Adapun yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon adalah
terikatnya unsur-unsur penyusun ozon oleh freon (F) di udara. Jika lapisan ozon
menipis akan menimbulkan banyak akibat, antara lain suhu udara semakin panas,
timbulnya penyakit kulit dan mata.
c. Hujan Asam
Hujan Asam disebabkan oleh kandungan asam yang ada di udara
sangat besar, sehingga pada saat hujan terbawa oleh hujan. Senyawa asam
tersebut berasal dari industri, dapat berupa asal sulfat, asam nitrat, dan asam
bikarbonat. Hujan asam menyebabkan rusaknya tanaman, pengaratan yang lebih
cepat pada logam dan beton, serta rusaknya ekosistem air tawar.
Comments