LAPORAN DAN MAKALAH PRAKTIKUM KLIMATOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR
BELAKANG
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata
cuaca yang terjadi pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang sama. Cuaca
merupakan keadaan fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam
jangka pendek. Klimatologi pertanian ialah cabang ilmu iklim atau cuaca terapan
yang mempelajari tentang hubungan antara proses-proses fisik di atmosfer
(unsur-unsur cuaca) dan proses pertanian. Tercakup didalamnya antara lain
hubungan antara faktor iklim dengan produksi pertanian. Sasaran yang hendak
dicapai oleh klimatologi pertanian ialah untuk memahami dan mengkaji
proses-proses yang terjadi pada perubahan lingkungan fisik disekitar organisme
pertanian akibat perkembangan organisme tersebut serta dampak perubananya bagi
organisme itu sendiri.
Unsur-unsur cuaca yang diamati dalam klimatologi pertanian
meliputi: radiasi matahari, suhu, kelembaban nisbi udara, tekanan udara,
evaporasi, curah hujan, angin,awan dan lain-lain. Sedangkan unsur pertanaian
yang diamati tergantung pada tujuan peneliat pertanian tersebut seperti : fase
pertumbuhan tanaman, produksi tanaman, serangan hama dan penyakit dan lain-lain
I.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
saja alat-alat yang digunakan di stasiun klimatologi ?
2.
Bagaimana
cara kerja alat pengukur suhu dan kelembaban ?
3.
Bagaimana
cara kerja alat peengukur curah hujan ?
4.
Bagaimana
cara kerja alat pengukur radiasi matahari ?
5.
Bagaimana
cara kerja alat pengukur penguapan ?
6.
Bagaimana
cara kerja alat pengukur kecepatan angin ?
7.
Apa
itu Automatic
Green Rain Water Sampler ?
8.
Apa
itu Hing
Volume Sampler ?
9.
Apa
itu Lisimeter ?
I.3
TUJUAN
PENELITIAN
1.
agar praktikan dapat mengenal alat-alat
klimatologi
2.
agar praktikan dapat mengetaui nama
serta cara penggunaan alat-alat klimatologi
3.
agar praktikan dapat mengetahui cara
melihat, membaca dan mendata hasil dari alat-alat klimatologi.
I.4
METODE
PENELITIAN
A. Metode Audio
Mahasiswa
mendengarkan penjelasan dan pengarahan dari pihak staff BMKG
mengenai iklim dan profilnya beserta kelengkapan alat - alatnya.
B.
Metode Visual
Mahasiswa
melihat secara langsung layar dengan gambar yang diletakkan di hadapan
para mahasiswa oleh pihak BMKG yaitu gambar durasi proses hujan dan gambar alat
pendeteksi cuaca lengkap dengan keterangannya.
C.
Metode di lapangan
Mahasiswa
langsung terjun ke lapangan untuk melihat, mengamati dan mencoba alat-alat
pendeteksi iklim di kantor BMKG Indrapuri Aceh Besar.
D.
Metode Pencatatan
Mahasiswa
mencatat hasil pengamatan dari hasil pengarahan dan penjelasan dari
kegunaan alat-alat tersebut pada buku dan mendokumentasikan gambar hasil
obsrevasi.
BAB
II
TINJAUAN PRAKTIKUM
II.1
Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus (
SMPK )
Sesuai dengan namanya, Stasiun
Meteorologi Pertanian Khusus ( SMPK ) bertugas secara khusus melakukan kegiatan
pengamatan (pengukuran) keadaan unsur-unsur iklim seperti suhu, angin, hujan,
penyinaran matahari, penguapan, kelembaban, pada suatu waktu (standar) yang
telah ditentukan yang berhubunagn atau berpengaruh nyata terhadap hasil
pertanian. Biasanya stasiun ini merupakan hasil kerja sama Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika dengan instansi Pemerintah/BUMN/Swasta yang
berhubngan denangan pertanian.
II.1.1
Ketentuan Tempat Taman Alat Klimatologi
Taman alat-alat Klimatologi merupakan
taman dimana alat-alat pengukur unsur-unsur cuaca dan iklim ditempatkan. Taman
alat ini dibangun pada luasan yang cukup sehingga dapat menampung berbagai alat
pengukur tanpa menyebabkan gangguan satu sama lain dan berfungsi sebagai
Stasiun Klimatologi yang dapat beroperasi secara terus menerus paling sedikit
10 tahun dengan data yang dihasilkan dapat mewakaili daerah yang berhubungan
dengan wilayah pertanian disekitarnya.
Persyaratan untuk membangun taman alat-alat klimatologi
perlu memperhatikan ketentuan berikut ini :
1.
Tanahnya yang datar atau rata dengan
ditanami rumput pendek
2.
Tempat terbuka, letaknya jauh dari
pohon-pohon dan bangunan penghalang yang tinggi. Jarak dari pohon atau
bangunan penghalang minimal sama dengan tinggi pohon atau bangunan
penghalang tersebut.
3.
Mempunyai pagar keliling setinggi ± 1
meter,untuk melindungi alat-alat dari gangguan hewan dan lainnya
4.
Ukuran luas taman alat bervariasi
tergantung dari jenis Stasiun atau jumlah alat-alat yang dipasang didalamnya.
Contoh: berukuran (20 m x 15 m), (40 m x 20 m), (60 m x 40 m), dan sebagainya
5.
Arah taman alat memanjang dari Utara ke
Selatan
6.
alat-alat
pengukur unsur-unsur iklim diletakkan di taman alat
7.
Penempatan
Alat-alat
pengukur unsur-unsur iklim ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak saling
menganggu satu sama lain. Contohnya: sangkar meteorologi atau anemometer
terpasang disamping solarimeter atau Cambell Stokes, akibatnya pada suatu saat
bayangan dari tiang anemometer akan menutupi solarimeter, sehingga radasi
matahari yang tercatat akan berkurang.
II.1.2 Pemeliharaan Alat
a.
potong dan bersihkan rumput di taman
alat paling sedikit 1 kali dalam satu bulan
b.
jangan menanam/memelihara pohon di dekat
taman alat
\
BAB III
HASIL DAN
PEMBAHASAN ALAT
III.1.
Sangkar Meteorologi (SCREEN)
Sangkar meteorologi (Screen) adalah
suatu tempat yang digunakan untuk meletakkan alat-alat pengamatan cuaca
permukaan seperti termometer Bola Kering, Bola Basah, Termometer Maksimum dan
Minimum dan alat lain. Untuk ketelitian pengukuran suhu udara seyogyanya
dihindari dari beberapa macam gangguan lokal maupun hal-hal lain yang
mengurangi kemurnian-kemurnian suhu atmosfer. Beberapa gangguan yang perlu
dihindarkan antara lain :
1. Pengaruh
radiasi langsung dari matahari dan pantulannya oleh benda-benda disekitarnya.
2. Gangguan
tetesan air hujan.
3. Tiupan angin
yang terlalu kuat.
4. Pengaruh
lokal gradient suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah
setempat.
Untuk
mengatasi atau meminimalisir gangguan tersebut di atas alat pengukurnya perlu
ditempatkan pada sangkar meteorologi.
III.1.1. Ketentuan
Membangun Sangkar Meteorologi.
a. Sangkar
dibuat dari kayu sedemikian rupa sehingga dapat melindungi/mengelilingi alat
didalammnya secara sempurna, tetapi dapat menunjukkan suhu udara yang sama
dengan suhu udara luar.
b. Kisi pintu
Sangkar dibuat rangkap untuk mencegah tiupan angin secara langsung, tetapi
udara yang bebas dapat melalui alat.
c. Sangkar
dibuat berpintu dua, membuka/menutup menghadap Utara–Selatan. Gunanya untuk
mencegah pancaran langsung sinar matahari pada alat sewaktu melakukan
pengamatan. Jika matahari berada pada belahan bumi Utara, digunakan pintu
sebelah Selatan untuk pengamatan dan sebaliknya.
d. Tinggi
lantai (tempat kedudukan alat) 120 cm diatas permukaan tanah.
e. Sangkar
diletakkan diatas tanah berumput pendek, di dalam taman alat dengan jarak
minimal satu kali tinggi benda yang berada didekatnya.
III.1.2. Pemeliharaan
Alat.
a. Bersihkan
Sangkar Meteorologi dari debu dan lumut sedikitnya satu kali dalam satu bulan
b.
Sangkar dicat satu kali dalam satu
tahun dengan menggunakan cat warna putih.
TUGAS
1.
Jelaskan
apa saja manfaat sebuah stasiun pengamatan unsur-unsur meterologi dan
klimatologi bagi kehidupan manusia ?
JAWAB
:
·
Untuk mengetahui musim hujan dan kemarau agar petani
dapat bercocok tanam dengan pada waktu yang tepat agar hasil panen dapat
maksimal
·
Berguna untuk perkiraan cuaca bagi nelayan yang hendak
melaut .terutama data-data datangnya angin dan arah angin . cuaca yang baik
untuk mencari ikan .
·
Di bidang pariwisata juga sangat berguna untuk melihat
keadaan di daerah wisata , apakah ada badai atau peristiwa-peristiwa lainnya
yang dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan wisatawan yang berkunjung.
·
Sebagai informasi cuaca untuk aktifitas masyarakat. (
sedia paying sebelum hujan )
2.
Sebutkan
beberapa alasan mengapa sebuah stasiun pengamatan meterologi dan klimatologi
harus dibangun di suatu tempat tertentu
JAWAB
:
Alasannya yaituUntuk mendapatkan data yang lebih
akurat.Contohnya : Seandainya alat penakar hujan di letakkan lebih rendah dari
pada bangunan atau pohon sekitarnya dan diletakkan rendah dari tanah tentu
hasil pengukuran debit air yang tertampung akan jauh berbeda karena besar
kemungkinan air hujan yang jatuh di bangunan , pohon , atau pun tanah akan
terpecik kedalam penakar . sehingga air yang tertampung menjadi lebih banyak
dari semestinya.
3.
Data
apa saja yang perlu di catat atau dikumpulkan untuk meramalkan keadaan cuaca
dan bagaimana cara menginterpretasikan data itu untuk ramalan esok hari.
JAWAB
:
Untuk meramalkan keadaan cuaca di
gunakan data-data sebagai berikut
·
Menganalisis
arah dan kecepatan angina
·
Besarnya
penguapan pada hari sebelum ramalan
·
Lama
penyinaran matahari
·
Temperature
suhu tanah
III.2.
Alat Pengukur Suhu Udara Permukaan
Pengamatan Suhu Udara Permukaan
adalah pengukuran suhu udara pada ketinggian 1,20- 1,25 meter dari permukaan
tanah, dengan satuan suhu udara adalah 0C (Celsius),
menggunakan alat pengukur suhu yaitu Termometer. Selanjutnya suhu udara
permukaan diamati dengan menggunakan Termometer Bola Kering.
III.2.1. Termometer
Bola Basah dan Bola Kering.
Sepasang Termometer Bola Basah dan
Bola Kering yang ditempatkan vertikal pada Standard dan terpisah dalam jarak +
5 cm satu sama lain yang disebut Psycrometer(gambar 4). Jenis
ini dipakai untuk pengamatan temperatur dengan mata yang diletakkan dalam
Sangkar Meteorologi. Termometer Bola Basah dan Bola Kering ini berisi Air
Raksa, yang bersifat membasahi dinding gelas, cepat menerima panas, mengembang
dengan teratur, titik didih tinggi (3570 C) dan merupakan
penghantar yang baik.
Pengamatan suhu udara permukaan
dilakukan dengan membaca termometer bola kering.Suhu udara adalah temperatur
atau suhu yang ditunjukkan/terbaca pada Termometer Bola Kering dengan skala
dalam satuan derajat Celcius (0C) dengan tingkat ketelitian 0.2
derajat.Termometer Bola Basah adalah Termometer Bola Kering yang dibungkus
dengan kain Muslin (kain kasa) yang bersih dan dimasukkan ke
dalam dalam Botol yang berisi air bersih dan diusahakan ada jarak antara kain
muslin dalam botol dengan bola Termometer.
a.
Cara Kerja Peralatan :
1.
Apabila suhu udara meningkat maka
air raksa dalam bola Termometer akan memuai dan mendesak keluar.
2.
Apabila suhu udara menurun maka air
raksa dalam bola Termometer akan menyusut dan menarik air raksa dalam kolom..
3.
Ujung kolom air raksa pada
Termometer Bola Basah dan Bola Kering menunjukkan suhu udara pada lingkungan.
b. Cara
Pengukuran dan Pengoperasian :
1.
Pengamatan/pengukuran dilakukan pada
waktu yang telah ditentukan.
2.
Tiap kali membuka sangkar yang
pertama dibaca adalah suhu dalam Termometer Bola Kering, jangan memegang
termometer untuk menghindari pengaruh panas tubuh pengamat terhadap suhu
termometer.
3.
Yakinkan bahwa garis pandang dari
mata kepuncak permukaan air raksa miniscus adalah mendatar,
untuk menghindari kesalahan paralaks
4.
Baca Termometer dengan cepat dan
cermat sampai persepuluhan derajat Celsius terdekat.
III.2.2. Termometer
Maksimum
Termometer
ini adalah Termometer air raksa biasa seperti Termometer bola
kering.Perbedaannya ialah terdapatnya bagian yang sempit pada tabung dekat bola
Termometer.
a.
Cara Kerja Peralatan
1.
Apabila suhu udara meningkat maka
air raksa dalam bola Termometer akan memuai dan mendesak keluar melalui lubang
sempit pada tabung dekat bola Termometer. Ujung kolom air raksa menunjukkan
Temperatur udara maksimum pada hari tersebut.
2.
Apabila suhu turun, kolom air raksa
terputus pada bagian yang sempit ini, segera sesudah air raksa dalam bola
termometer menyusut ujung lain dari kolom air raksa tetap pada tempatnya.
3.
Kedudukan air raksa dalam tabung
hanya dapat diturunkan dengan bantuan tenaga mekanis.
Jadi Termometer maksimum menunjukkan
suhu udara tertinggi dalam dua batas waktu pengamatan/pengukuran.
b.
Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
1.
Untuk keperluan pengamatan
Meteorologi dan Klimatologi pengamatan dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang
telah ditentukan yaitu pada sore hari sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Dimana suhu udara tidak akan mengalami kenaikan lagi dalam jangka waktu yang
lama.
2.
Baca termometer dengan cermat sampai
persepuluhan derajat, Jangan sekali-kali termometer dipegang sebelum dibaca.
3.
Setelah pembacaan termometer
diangkat dari tempatnya kemudian diayunkan 2 X dengan posisi tangan lurus,
untuk mengembalikan air raksa dalam termometer seperti posisi semula.
III.2.3. Termometer
Minimum
Termometer Minimum adalah termometer
alkohol.Termometer jenis ini dipakai untuk mengukur temperatur yang rendah,
karena alkohol mempunyai titik beku yang rendah (-970 C) dan
merupakan penghantar panas yang baik.Didalam kolom alkohol ini terdapat
sebatang gelas kecil yang berwarna kebiru-biruan.Batang gelas ini
dinamakan indeks.Ujung indeks paling jauh dari bola
termometer adalah harga pembacaan.
a.
Cara Kerja Peralatan
1. Jika suhu
turun indeks terdorong kearah bola termometer oleh permukaan alkohol.
2. Jika suhu
naik zat cair ini mengembang, indeks tetap pada tempat yang paling rendah.
b.
Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
1.
Pembacaan alat adalah pada ujung
terjauh indeks dari bola termometer.
2.
Setelah pembacaan, termometer
diangkat dari tempatnya kemudian termometer dimiringkan dengan posisi bola
termometer lebih tinggi, sambil diamati pergerakan dari indeks hingga indeks
mencapai puncak permukaan alkohol dan diletakkan kembali pada standard seperti
posisi semula.
c.
Pemeliharaan Alat
1.
Bersihkan termometer dari debu dan
lumut.
2.
Tambahkan air termometer bola basah
sedikitnya 1 kali dalam tiga hari atau pada saat air dalam botol berkurang.
3. Ganti kain
kasa atau kain muslin jika telah berlumut atau
kotor.
4.
Periksa air raksa termometer
maksimum setelah dibaca dan sebelum dikembalikan apakah bagian yang sempit pada
tabung dekat bola masih berfungsi baik (lihat apakah air raksa terputus).
5. Jangan menggoyang
termometer minimum seperti termometer maksimum. Cukup dimiringkan ke arah suhu
pada waktu pembacaan.
TUGAS
1. Jelaskan prinsip kerja alat pengukur
suhu (thermometer ) , thermometer maksimum dan minimum
JAWAB :
a. Thermometer maksimum
1. Apabila suhu
udara meningkat maka air raksa dalam bola Termometer akan memuai dan mendesak
keluar melalui lubang sempit pada tabung dekat bola Termometer. Ujung kolom air
raksa menunjukkan Temperatur udara maksimum pada hari tersebut.
2. Apabila suhu
turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit ini, segera sesudah air
raksa dalam bola termometer menyusut ujung lain dari kolom air raksa tetap pada
tempatnya.
3.
Kedudukan air raksa dalam tabung
hanya dapat diturunkan dengan bantuan tenaga mekanis.
Jadi
Termometer maksimum menunjukkan suhu udara tertinggi dalam dua batas waktu
pengamatan/pengukuran.
b. Thermometer minimum
1. Jika suhu
turun indeks terdorong kearah bola termometer oleh permukaan alkohol.
2. Jika suhu
naik zat cair ini mengembang, indeks tetap pada tempat yang paling rendah.
2. Catatlah tingginya suhu bagaimana
yang ditunjukkan oleh masing-masing termometer saat pengamatan pada tabel
berikut,
JAWAB :
1
|
Termometer
bola basah
|
t = 26,6
°C = 80,24°F
|
2
|
Termometer
bola kering
|
t = 32,4
°C =90,32°F
|
3
|
Termometer
maksimum
|
t = 33,0
°C =91,4°F
|
4
|
Termometer
minimum
|
t = 23,4
°C = 74,12 °F
|
3.
Sesuai data pada tabel di atas, jika terdapat
perbedaan hasil pengamatan jelaskan mengapa ada perbedaan tersebut.
JAWAB :
Thermometer yang digunakan memiliki
fungsi-fungsi yang berbeda-beda di sebabkan karena benda yang digunakan untuk
mengukur kandungan isinya berbeda sehingga menghasilkan hasil yang beda pula
dan juga disebabkan karena pengamatan suhu udara tersebut ada yang tidak valid
seperti air raksa, alcohol dan semacamnya. Inilah yang dinakaman setiap alat
memiliki kelemahan dan kelebihan.
4.
Jelaskan mengapa pencatatan suhu udara untuk
pengamatan klimatologi harus diambil dari beberapa jenis termometer, seperti
termometer bola basah , bola kering, maksimum dan minimum.
JAWAB :
Pencatatan dari beberapa thermometer
ini guna untuk mendapatkan data yang lebih akurat, termometer maksimum dan
minimum memiliki kelemahan karena data yang didapat kurang akurat karena ada
beda tingkat pemuaian antara raksa dan alkohol.Sedangkan kelebihannya yaitu
dapat diperoleh data suhu maksimum dan minimum secara bersamaan. Sehingga dari
keseluruhannya dapat di ambil kesimpulan sehingga datanya itu tepat dan akurat
5.
Sebagai salah satu unsur pembentukan iklim, apakah
pengaruh besar kecilnya perbedaan rentang suhu antara maksimum dan minimum
JAWAB :
Pengaruhnya sangat berpengaruh terhadap tanaman dan hewan serta manusia, pengukuran suhu tertinggi di
ukur pada siang hari dan pengukuran suhu terendah di ukur pada malam hari
III.3.
Kelembapan Udara (Relatif Humidity –
RH)
Relatif Humidity/Kelembaban Udara
(RH) adalah perbandingan tekanan uap air dalam gas terhadap tekanan uap air
maksimum pada suhu tertentu yang dinyatakan dalam persen (%). Relatif Humidity
di ukur secara langsung dengan alat yang disebut Hygrograf ,
dan juga dapat ditentukan secara tidak langsung melalui pembacaan Psycrometer (Termometer
bola basah dan bola kering, gambar 4). Dikatakan tidak langsung karena Relatif
Humidity didapat dari perhitungan hasil pembacaan suhu bola basah dan bola
kering.Sehingga diketahui hubungan antara pembacaan bola basah dan bola kering
dan tekanan uap pada saat itu.
III.3.1. Cara
Pengukuran dan Pengoperasian
Untuk mempermudah pengamatan Relatif
Humidity atau kelembaban udara, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), telah
membuat Tabel penentuan Relatif Humidity (RH) berdasarkan hasil pembacaan
Termometer Bola Basah dan Termometer Bola Kering.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Jarak Antara
Bola Termometer (basah & kering) dengan lantai adalah 18 cm.
2. Jarak antara
besi penyangga Termometer (maksimum & minimum) dengan lantai adalah 35 cm.
3.
Letak Psycrometer didalam sangkar
pada jarak minimum 10 cm terhadap dinding sangkar dan alat-alat lain.
III.3.2. Temperatur Tanah
Selain
mengukur suhu udara, Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK) juga
mengamati/mengukur suhu tanah pada kedalaman 0 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm,
100 cm. Sesuai dengan ketetapan (standard) dari WMO (World Meteorological
Organization). Temperatur tanah dibedakan atas dua macam yaitu, temperatur
tanah berumput pendek dan temperatur tanah gundul. Perbedaan terletak pada
keadaan permukaan tanah dimana termometer ditempatkan ditanami rumput pendek
atau tidak sama sekali (gundul).
a.
Cara Kerja Peralatan
1.
Prinsip kerja alat sama dengan termometer bola kering
biasa yaitu, apabila suhu dalam tanah meningkat maka air raksa dalam bola
termometer akan memuai dan mendesak keluar dan juga berlaku sebaliknya.
2.
Ujung kolom air raksa menunjukkan suhu tanah pada
kedalaman termometer yang sedang diamati.
b.
Cara Pengukuran dan Pengoperasian
1.
Pengamatan/pengukuran dilaksanakan pada waktu yang
telah ditentukan.
2.
Mata pengamat usahakan sejajar dengan permukaan air
raksa dalam termometer, hindari kesalahan paralaks dalam
pembacaan suhu.
c.
Pemeliharaan Alat
1.
Bersihkan termometer dari debu dan lumut.
2.
Bersihkan areal termometer tanah gundul dari
rumput/tanaman.
3.
Pelihara areal termometer tanah berumput dengan rumput
pendek dan bersihkan dari tanaman pengganggu.
TUGAS
1.
Jelaskan prinsip kerja alat pengukur kelembapan udara
JAWAB :
Untuk mempermudah pengamatan Relatif Humidity atau
kelembaban udara, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), telah membuat Tabel
penentuan Relatif Humidity (RH) berdasarkan hasil pembacaan Termometer Bola
Basah dan Termometer Bola Kering.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Jarak Antara
Bola Termometer (basah & kering) dengan lantai adalah 18 cm.
2. Jarak antara
besi penyangga Termometer (maksimum & minimum) dengan lantai adalah 35 cm.
3.
Letak Psycrometer didalam sangkar
pada jarak minimum 10 cm terhadap dinding sangkar dan alat-alat lain.
2.
Jelaskan bagaimana cara pembacaan nilai kelembapan
relatif atau relatif humadity (rh) udar pada alat higrograf dan secara tidak
langsung dengan psicometer
JAWAB :
Apabila
pembacaan pada kedua termometer basah dan kering sama, maka kelembaban nisbinya
adalah 100%, tetapi apabila pembacaan termometer basah di bawah termometer
kering, maka kelembaban nisbinya kurang dari 100%. Nilai sebenarnya dapat
dilihat pada tabel, tetapi kalau menggunakan Sling Psychrometer dan hygrometer
dapat langsung dibaca pada skala ukurannya
3.
Catatlah data tinggi suhu untuk masing-masing
kedalaman tanah yang berbeda kedalam tabel berikut.
JAWAB :
1
|
Suhu pada
kedalaman 0 cm
|
t = 32,2
°C = 89,96 °F
|
2
|
Suhu pada
kedalaman 5 cm
|
t = 29°C= 84,2
°F
|
3
|
Suhu pada
kedalaman 15 cm
|
t =28,6°C
= 83, 48°F
|
4
|
Suhu pada
kedalaman 20 cm
|
t = 29°C =
84,2 °F
|
5
|
Suhu pada
kedalaman 50 cm
|
t = 34°C =
93,2 °F
|
6
|
Suhu pada
kedalaman 100 cm
|
t = 32,2
°C= 89,96 °F
|
4.
Perhatikan tinggi suhu untuk masing-masing kedalaman
tanah, jika terdapat perbedaan jelaskan mengapa suhu tersebut berbeda
JAWAB :
Hal ini
disebabkan karena keadaan di tiap kedalaman itu berbeda-beda dan di tiap
kedalaman memiliki kadar air tanah , kelembapan udara dan kandungan bahan
organic yang berbeda , inilah yang membuat suhu menjadi berbeda-beda
5.
Jelaska mengapa, pencatatan tinggi suhu tanah harus
dilakukan dengan cara memvariasikan kedalaman tanah.
JAWAB :
Karena pencatatan suhu kedalam tanah
itu sangat penting dalam bidang pertanian atau pertumbuhan tanaman dengan
julangan akar kedalam tanah.Misalnya dalam bidang tanaman kakao, dengan suhu
seberapa di dalam tanah agar tanaman tersebut bisa tetap hidup.
III.4.
Alat
Pengukur Curah Hujan
III.4.1. Penakar
Curah Hujan Biasa (Type Obs)
Penakar hujan ini termasuk jenis
penakar hujan biasa non recording atau tidak dapat mencatat
sendiri.Dengan bentuk sederhana terdiri dari sebuah corong, mulut corong
(bagian atas) berbentuk lingkaran dengan luas 100 cm2.Bagian bawah
corong merupakan tempat penampungan air hujan.Penakar hujan ini termasuk
tipe kolektor yang menggunakan gelas ukur khusus untuk
mengukur curah hujan dalam skala mm (milimeter).
a.
Cara Kerja Peralatan :
1. Air hujan
yang masuk melalui corong dialirkan kebagian penampungan air hujan.
2. Air yang
tertampung dikeluarkan melalui kran dan diukur dengan menggunakan gelas
penakar.
b.
Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
1. Pengamatan
dilakukan setiap hari pada jam 07.00 waktu setempat.
2. Buka kunci
gembok, letakkan gelas ukur dibawah kran dan kemudian kran dibuka.
3. Jika curah
hujan diperkirakan melebihi 25 mm atau (sesuai skala gelas), sebelum air yang
ditampung dalam gelas mencapai 25 mm, kran ditutup dulu, lakukan pembacaan dan
catat. Kemudian air dalam gelas dipindah dan pengukuran dilanjutkan kembali
sampai air dalam penakar habis diukur. Selanjutnya seluruh hasil pembacaan
dicatat dan di jumlahkan.
4. Untuk
pembacaan curah hujan lebih kecil dari 0,5 mm ditulis 0 (nol), jika lebih dari
0,5 mm ditulis 1 (satu).
c.
Pemeliharaan Alat :
1. Periksa dan
bersihkan corong dari sampah/kotoran sehingga tidak menghambat masuknya air
hujan.
2. Periksa
selalu apakah penampungan bocor.
3. Pakai/gunakan
selalu gelas ukur standard yang telah disediakan.
4.
Setelah pengukuran pastikan kran
dalam keadaan tertutup/terkunci
III.4.2. Penakar
Hujan Otomatis (Tipe Hillman)
Penakar hujan tipa Hillman termasuk
penakar hujan yang dapat mencatat sendiri.Badannya berbentuk silinder dengan
tinggi 115 cm. Mulut corong (bagian atas) berbentuk lingkaran dengan luas 200 cm 2.
a. Cara Kerja
Peralatan :
1. Air hujan
masuk melalui corong kemudian masuk terkumpul dalam tabung tempat pelampung.
2. Air
menyebabkan pelampung beserta tangkainya terangkat naik keatas.
3. Pada tangkai
pelampung terdapat tangkai pena yang gerakannya mengikuti tangkai pelampung.
4. Gerakan pena
dicatat pada pias yang digulung pada silinder jam yang berputar secara mekanis.
5. Jika air
dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas) pena
akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati
puncak lengkungan selang gelas maka berdasarkan sistem siphon otomatis
air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung.
6. Bersamaan
dengan keluarnya air, tangkai pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada
pias merupakan garis lurus vertikal.
7.
Jika hujan masih turun, maka
pelampung akan naik kembali seperti diatas.
Dengan
demikian jumlah curah hujan dapat dihitung dengan menghitung jumlah garis-garis
vertikal yang terdapat pada pias, dan dapat ditentukan kapan jatuhnya hujan dan
berapa intensitasnya untuk jangka waktu tartentu. Satu kali pena pias naik
menandakan hujan sebanyak 10 mm.
b.
Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
1. Buka pintu
penakar hujan, singkirkan pena dari pias lalu angkat silinder jam penakar
keatas.
2. Putar/kunci
jam secukupnya, pasang pias pada silinder yang telah ditulis tanggal
pemasangannya.
3. Letakkan
silinder jam pada posisi semula dengan menyetel/mencocokkan waktu yang
ditunjukkan oleh pena pada pias dengan waktu setempat.
4.
Untuk keperluan pengamatan iklim
suatu daerah, pengambilan pias dilakukan pukul 07.00 waktu setempat.
c.
Pemeliharaan Alat :
1. Periksa dan
bersihkan corong dari sampah/kotoran sehingga tidak menghambat masuknya air
hujan.
2. Periksa
selalu apakah jam berfungsi baik, jangan mengunci jam terlalu ketat.
3. Periksa
selalu apakah tangkai pena berfungsi dengan baik, jangan membengkokkan tangkai
pena. Periksa juga apakah mata pena masih berfungsi.
4.
Gunakan gelas ukur standard yang
telah disediakan, setelah pengukuran pastikan pintu penakar tertutup dengan
baik.
TYPE
HILMAN TYPE
OBS
TUGAS
1. Jelaskan
prinsip kerja alat penakar curah hujan
JAWAB :
·
Air hujan
yang masuk melalui corong dialirkan kebagian penampungan air hujan.
·
Air yang
tertampung dikeluarkan melalui kran dan diukur dengan menggunakan gelas
penakar.
2. Jelaskan
bagaimana cara pengukuran curah hujan dengan penakar curah hujan biasa (type
obs ) dan catatlah data curah hujan menurut pengamatan terakhir.
JAWAB :
a.
Air hujan yang masuk
melalui corong dialirkan kebagian penampungan air hujan.
b.
Air yang tertampung
dikeluarkan melalui kran dan diukur dengan menggunakan gelas penakar.
Data tidak didapatkan
Karena pada saat kami ke sana tidak terjadi hujan
3. Jelaskan bagaimana
cara pengukuran curah hujan dengan penakar curah hujan otomatis ( type
hilman) dan catat data curah hujan
menurut pengamatan terakhir (saat ini ).
JAWAB :
a.
Air hujan masuk
melalui corong kemudian masuk terkumpul dalam tabung tempat pelampung.
b.
Air menyebabkan
pelampung beserta tangkainya terangkat naik keatas.
c.
Pada tangkai pelampung
terdapat tangkai pena yang gerakannya mengikuti tangkai pelampung.
d.
Gerakan pena dicatat
pada pias yang digulung pada silinder jam yang berputar secara mekanis.
e.
Jika air dalam tabung
hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas) pena akan mencapai
tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan
selang gelas maka berdasarkan sistem siphon otomatis air dalam
tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung.
f.
Bersamaan dengan
keluarnya air, tangkai pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias
merupakan garis lurus vertikal.
g.
Jika hujan masih
turun, maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.
4. Jelaskan
apakah ada perbedaan pengertian curah hujan dengan intensitas hujan.
JAWAB :
·
Curah hujan
jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang
diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak
terjadi evaporasi, runoff dan infiltrasi.
·
Intensitas hujan
ketinggian
curah hujan yang terjadi pada suatu kurun waktu di mana air tersebut
terkonsentrasi
5. Dapatkan
data tentang besarnya curah hujan untuk wilayah-wilayah kabupaten yang ada
dalam provinsi nanggroe aceh darussalam.
JAWAB :
Curah
hujan di wilayah Aceh sebagian besar di atas 13,6 mm/hr bahkan ada yang
mencapai 34,8 mm/hr. Wilayah yang bercurah hujan tinggi tersebut meliputi:
Pidie, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Pulau Simeulue. Sedangkan
wilayah yang bercurah hujan di bawah 13,6 mm/hr meliputi: sebagian Aceh Besar,
sebagian Aceh Utara, sebagian Aceh Timur, dan sebagian Aceh Tenggara
III.5.
Alat
Pengukur Radiasi Matahari
III.5.1. Campbell Stokes
Campbell Stokes digunakan untuk
menghitung lama penyinaran matahari atau panjang hari. Alat ini terdiri dari
bola gelas berbentuk bulat berisi masa air yang terpasang ditengah-tengah
sebuah mangkok dengan garis tengah + 15 cm. Pada mangkok dibuat garis-garis jam
dan permukaannya dicat hitam. Bola gelas ini bekerja sebagai lensa dan panas matahari
akan membakar pias kertas ditempat kertas jatuh.
a.
Cara Kerja Alat
1. Sinar
Matahari yang melalui bola gelas sedemikian rupa diteruskan dan difokuskan
tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini.
2. Bekas sinar
matahari akan meninggalkan jejak dengan terbakarnya pias sesuai dengan kekuatan
sinar matahari.
3. Digunakannya
bola gelas untuk memfokuskan sinar matahari secara terus-menerus tanpa
terpangaruh oleh perubahan posisi matahari.
4. Jika
matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini akan diperoleh jejak
pias terbakar yang tidak putus.
5. Jika
matahari tertutup awan dan atau hujan akan ditinggalkan jejak yang
terputus-putus.
b.
Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
1. Penggantian
dan pemasangan pias sebaiknya pada sore hari setelah pukul 18.00 waktu
setempat.
2.
Tulis tanggal waktu pemasangan pias
pada sebalik kertas pias.
TUGAS
1.
Jelaskan prinsip kerja alat pengukur radiasi matahari
JAWAB:
Prinsip kerja alat pengukur radiasi
matahari ini mengandalkan cahaya matahari yang mengenai bola gelas dan di
teruskan ke kertas yang di taruh di bawahnya sampai kelihatan bekas
terbakar.Sehingga dapat kita ketahui besar penyinaran yang terjadi.
2.
Jelaskan cara kerja alat ukur radiasi matahari
sehingga alat ini dapat mengukur lamanya penyinaran dan intensitas energi
radiasi cahaya matahari.
JAWAB :
a. Sinar
matahari yang melalui bola gelas sedemikian rupa diteruskan dan difokuskan
tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat pengukur radiasi matahari
b. Bekas sinar
matahari akan meninggalkan jejak dengan terbakarnya pias sesuai dengan kekuatan
sinar matahari.
c. Digunakannya
bola gelas untukmemfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa
terpengaruh oleh perubahan posisi matahari
d. Jika
matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini akan diperoleh jejak
pias terbakar yang tidak putus
e. Jika
matahari tertutup awan dan atau hujan akan ditinggalkan jejak yang
terputus-putus.
3. Apa manfaat
pengukuran lamanya penyinaran cahaya dan pengukuran intensitas cahaya matahari
dalam klimatologi.
JAWAB :
Manfaatnya yaitu untuk menunjukkan
seberapa lama matahari menyinari bumi selama 12 jam, untuk mengukur rata-rata
keadaan atmosfer juga.
4. Apakah alat
ini alat ini (campbell stokes) dapat menjelaskan tentang adanya perbedaan gerak
semu matahari terhadap bumi dalam periode satu tahun.
JAWAB :
Dapat, karena pada Campbell stokes
tersebut pemfokusan cahaya matahari bergerak dari arah timur ke barat, dimana
yang membuktikan adanya pergerakan gerak semu matahari. Dan pada alat tersebut pula
telah diatur sesuai letang lintang daerah tsb.
5. Apakah
posisi pembakaran pada jenis kertas pias antara pias melengkung pajang, lurus
dan pias lengkung pendek dapat memprediksi musim hujan atau musim kemarau,
khususnya di wilayah propinsi nanggroe aceh darussalam dan umumnya di wilayah
indonesia.
JAWAB :
Bisa, karena jenis pias
dari alat tersebut itu mencatat arah pergerakan matahari.Sehingga kita dapat
memprediksi musim di Indonesia.
III.6.
Alat
Pengukur Penguapan
Penguapan ialah proses perubahan air
menjadi uap air. Proses ini dapat terjadi pada setiap permukaan benda pada
temperatur diatas 00C. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan
adalah temperatur benda dan udara, kecepatan angin, kelembaban udara, jenis
permukaan benda serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya.
Dalam klimatologi dikenal istilah
evaporasi dan evapotranspirasi, Evaporasi adalah penguapan dari permukaan benda
mati atau air yang tergenang, sedangkan Evapotranspirasi adalah penguapan dari
permukaan air, tanah, dan tanaman (transpirasi).Jadi Evapotranspirasi merupakan
gabungan dari tranpirasi dan evaporasi.
III.6.1. Evaporimeter
Panci Terbuka
Salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur evaporasi dipergunakan Evaporimeter panci terbuka, dengan peralatan
antara lain :
1. Panci terbuka, terbuat
dari besi anti karat dengan ukuran garis tengah 122 cm, dan tinggi 25,4 cm.
2. Hook Gauge yaitu
alat yang digunakan untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci.
Alat ini terdiri dari sebuah batang yang mempunyai skala mm (milimeter), dan
sebuah sekrup yang digunakan untuk mengatur letak ujung jarum pada permukaan
air dalam panci. Skrup ini berfungsi sebagai mikrometer yang dibagi menjadi 50
bagian. Satu putaran penuh dari mikrometer mencatat perubahan ujung jarum
setinggi 1 mm.
3. Still Well adalah
bejana yang terbuat dari logam kuningan yang berbentuk silinder dan mempunyai
tiga buah kaki. Pada tiap kaki bejana terdapat sekrup yang digunakan untuk
menyetel Still Well berdiri horisontal. Pada dasar bejana terdapat sebuah
lubang saluran air untuk menjaga permukaan air dalam bejana dan panci tetap sama.
Kegunaan yang lain adalah untuk menjaga permukaan air tetap tenang, sehingga
penyetelan ujung jarum dapat lebih mudah.
4.
Flooting
Termometer (Termometer Apung). Alat ini merupakan satu set
termometer maksimum dan minimum biasa yang diletakkan mengapung diatas panci
berfungsi untuk mengukur temperatur air dalam panci.
a. Cara Kerja
Alat
1. Laju
penguapan diketahui dan diukur dari perubahan tinggi permukaan air, melalui
pembacaan skala pada Hook Gauge.
2. Untuk
Mengetahui laju penguapan yang terjadi pada interval waktu tertentu, dihitung
selisih pembacaan akhir interval dengan permulaan interval waktu itu.
b. Cara
Pengukuran dan Pengoperasian
1. Baca dan
catan suhu maksimum dan minimum air.
2. Baca dan
catat skala pada Hook Gauge.
3. Putar sekrup
Hook Gauge perlahan-lahan sampai ujung jarum tepat berada pada permukaan air
4. Baca dan
catat skala pada Hook Gauge pada skala yang ditumjukkan oleh sekrup/mikrometer.
5. Lakukan
pengamatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
c. Pemeliharaan
Alat :
1. Bersihkan
bagian-bagian alat dari kotoran/lumut.
2. Ganti air
dan bersihkan panci paling sedikit dua minggu satu kali.
TUGAS
1.
Jelaskan bagaimana cara kerja alat ukur evaporimeter
sehingga dapat ditentukan berapa besar laju penguapan air !
JAWAB :
Cara Kerja Alat
a.
Laju penguapan diketahui dan diukur
dari perubahan tinggi permukaan air, melalui pembacaan skala pada Hook Gauge.
b.
Untuk Mengetahui laju penguapan yang
terjadi pada interval waktu tertentu, dihitung selisih pembacaan akhir interval
dengan permulaan interval waktu itu.
2. Jelaskan faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya laju penguapan pada air !
JAWAB :
Tinggi
rendahnya laju penguapan di sebabkan oleh lamanya penyinaran matahari .semakin
lama matahari menyinari permukaaan air ,tingkat penguapan akan tinggi pula . Temperatur
benda dan udara, kecepatan angin, kelembaban udara, intensitas radiasi matahari
dan tekanan udara, jenis permukaan benda serta unsur-unsur yang terkandung
didalamnya juga dapat mempengaruhi ringgi rendahnya laju penguapan air
3. Apa pengaruh
tinggi rendahnya laju penguapan air terhadap keadaan iklim dan cuaca di suatu
tempat !
JAWAB :
Laju
penguapan air tentu sangat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim .ketika laju
penguapan air itu tinggi , besar kemungkinan dapat mempercepat musim dan juga
contoh sederhana yang sering kita alami seperti kadaan cuaca di sekitar kita
mendadak menjadi terik dan terasa lebih panas dari biasanya pertanda akan
datangya hujan.
III.7.
Anemometer
(Mengukur Kecepatan Angin)
Kecepatan angin diukur dengan
Anemometer.Ada yang langsung menunjukkan kecepatan angin sesaat, dan ada pula
yang menyatakan panjangnya perjalanan angin.Dalam jangka waktu tertentu, yang
disebut dengan Wind Run. Cup Counter Anemometer termasuk jenis
yang mengukur Wind Run ini. Untuk keperluan pertanian Cup Counter Anemometer
ditempatkan pada ketinggian dua meter dari permukaan tanah.
a. Cara Kerja
Alat :
a. Angin yang
melewati mangkuk menyebabkan mangkuk berputar. Jauhnya perjalanan angin dicatat
pada counter.
b.
Untuk mengetahui kecepatan angin
rata-rata selama jangka waktu tertentu (interval), dihitung selisih
pembacaan pada counter diakhir interval dengan permulaan interval itu.
b. Cara
Pengukuran dan Pengoperasian :
1. Catat
counter pada saat permulaan pengamatan sesuai dengan waktu pengamatan setempat.
2. Catat
counter pada pengamatan berikutnya sesuai dengan waktu pengamatan yang telah
ditentukan.
3.
Hitung kecepatan angin rata-rata
dengan satuan meter/detik (m/s) selama jangka waktu pengamatan.
c. Pemeliharaan
Alat :
1. Pelihara as
(sumbu) kepala Cup Counter Anemometer dengan cara meminyakinya.
2. Jangan
memutar mangkok pada saat Cup Counter Anemometer sedang beroperasi atau
berputar pada saat pengamatan.
TUGAS
1.
Jelaskan cara kerja alat ukur anemometer dan bagaimana
mengukur kecepatan angin sesaat maupun pengukuran model Win Run !
JAWAB :
Wind Vine/Run
ini di gunakan untuk menentukan arah angina dan juga untuk melihat kecepatan
anginnya.
Cara Kerjanya :
Wind
Vane/Run akan bergerak memutar ketika angin berhembus sehingga dapat diketahui
asal arah angin. Dan pada saat itu pula dapat mengetahui kecepatan anginnya
dengan melihat Anemometer
2.
Mengapa anemometer perlu dipasang pada dua posisi
ketinggian terhadap permukaan tanah !
JAWAB :
Alasannya yaitu
karena di tiap ketinggian arah dan kecepatan anginnya berbeda .hal ini di
sebabkan oleh vegetasi yang ada di sekitarnya. Seperti anemometer yang kita
lihat di BMKG indrapuri disana terdapat 2 buah anemometer yang di pasang pada
ketinggian 2 meter (untuk pertanian) dan ketinggian 10 meter(untuk pelayaran)
3.
Apa saja syarat yang harus diperhatikan ketika
menentukan tepat pemasangan sebuah alat ukur kecepatan angin atau anemometer !
JAWAB :
Anemometerdipasang
berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh 10 kali
dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang tinggi).Tiang
anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan tiang, dimana
salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang anemometer dan antar
labrang membentuk sudut 1200.Pemasangan penangkal petir pada tiang
anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal
ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang
membuatnya rawan terhadap sambaran petir
4.
Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya
kecepatan angin suatu saat !
JAWAB :
kecepatan
angin yang sangat dipengaruhi oleh :
·
perbedaan tekanan udara
Semakin
besar perbedaan tekanan udara dari suatu wilayah dengan wilayah lain maka
kecepatan anginya akan semakin besar
·
kekasaran permukaan.
semakin
kasar permukaan yang dilewati oleh angin maka hambatan yang dialami angin
semakin besar sehingga kecepatannnya berkurang dan arah angin mengalami
perubahan akibat adanya gerakan turbulensi.
5.
Apakah terdapat pengaruh jenis penutup lahan terhadap
besar kecilnya kecepatan angin pada suatu wilayah !
JAWAB :
Tentu,Karena
jenis penutup lahan adalah faktor yang mempengaruhi sampai nya penyinaran
matahari kepermukaan tanah. Dan apabila jenis penutupnya tinggi-tinggi maka
kecepatan anginya sedikit berkurang karena permukaan tidak terlalu kosong.
III.8.
Automatic
Green Rain Water Sampler
Automatic Green
Rain Water Sampler merupakan salah satu alat yang terdapat di Indrapuri di
satasiun Kliamatologi.alat ini merupakan alat yang berfunsi untuk mengetahuai
berapa besar kandungan Ph yang terdapat di dalanm air hujan dan apa saja yang
terkandung di dalamnya. Alat ini bekerja secara otomatis yang di bantu oleh
panel sel surya yang menghidupkan alat ini untuk bekerja.
Gambar Automatic
Green Rain Water Sampler
III.9.
Hing
Volume Sampler
Hing vulume sampler merupakan suatau
alat yang berfungsi untuk mengetahuai berapa banyak pencemaran udara oleh debu
atau berapa banayak debu yang ada di sekitar daerah tersebu. Alat ini di
operasikan selam 24 jam untuk menyerap debu yang berada di sekitarnya. Dari
data hasil wawancara yang kami peroleh dari staf karyawan klimatologi Indrapuri menyatakan “
setiap harinya ada sekiutar 3 garaf debu yang terserap melaluai alat ini dan
kondisi nini merupakan kondisi yang kondusif dan tidak berbahaya untuk
pernpasana, atau tingkat pencemaran udara di sekitar tidak terganggu.
Gambar Hing Volume Sampler
III.10.
Lisimeter
Lisimeter merupakan suatau alat
untuk mengetahuai evavotraspirasi yaitu berapa serapan air yang di serap oleh
tanaman atau rumput yang berada di tempat tersebu. Untuk mengukur serapanyan
dilakukan dengan cara:
1. Menyiram
air sebesar 10 liter setiap harinya. Kemudian
2. Di
amati selama 1 kali sehari dan di siram pada jam 5 sore setiap harinya.
3. Ketika
hendak mengecek berapa besar serapan nya maka akan di buka kran untuk
menghitung berapa sisa air yang di serapan.
Gambar lisimeter
BAB
IV
PENUTUP
IV.1.
Kesimpulan
a.
Cuaca dan iklim merupakan unsur yang
penting dalam meteorologi. Pengamatan cuaca dan iklim dapat dilakukan oleh
manusia maupun dilakukan dengan menggunakan alat – alat yang dibuat khusus
untuk mendeteksi keadaan cuaca dan iklim tersebut.
b.
Taman
alat-alat Klimatologi adalah suatu taman dimana alat-alat pengukur unsur-unsur
iklim ditempatkan. Taman alat-alat Klimatologi terdapat pada setiap Stasiun
Klimatologi dan dibangun sedemikian rupa agar dapat beroperasi dengan baik
secara terus menerus paling sedikit 10 tahun.
c.
Sangkar
meteorologi (Screen) adalah suatu tempat yang digunakan untuk meletakkan
alat-alat pengamatan cuaca permukaan seperti termometer Bola Kering, Bola
Basah, Termometer Maksimum dan Minimum dan alat lain.
d.
Adapun alat
yang terdapat di stasiun BMKG Indrapuri yaitu :
· Campell Stokes
· Eppley Phyheliometer
· Actinogradh Bimetal
· Anemometer 10 m
· Anemometer 2 m
· Termometer tanah
· Sangkar 0,2 m
· Panci terbuka
· Sangkar 1,2 m
· Penangkar Hujan Helmen
· Penangkar Hujan Biasa
IV.2.
Saran
Ada
baiknya tugas atau laporan ini di selesaikan secara berkelompok agar masalah
dapat dengan mudah terpecahkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, Samsul bahri, Roedy Sulistiono,
dkk, 2010. Modul Praktikum Klimatologi,
Jurusan Budi Daya Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang,
Pedoman Teknis Pengamatan Unsur-Unsur
Iklim Stasiun Klimatologi Indrapuri.
Sriworo B,Ir Msc,
2006, Tata Cara Tetap
Pelaksanaan Pengamatan dan Pelaporan Data Iklim dan Agroklimat, Badan
Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.
Comments