LAPORAN PENELITIAN DIAGNOSTIC KESULITAN BELAJAR SISWA
Laporan
diagnostik psikologi pendidikan
PENELITIAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA
KELAS VII-5 SMPN 17 Banda Aceh
Disusun oleh :
Nama : MUHAMMAD FADHLURRAHMAN
Nim : 1406101040043
Unit : 01 (A)
Dosen Pembimbing
(Drs. M. Husein, M. Pd)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Setiap siswa berhak memperoleh hasil belajar dengan baik.
Namun ada kendala dalam pembelajarannya. Dimana setiap siswa tidak mempunyai
kesamaan dalam proses pembelajaran. Di setiap sekolah-sekolah yang pada umumnya
hanya ditujukan pada siswa yang mempunyai kemampuan rata-rata. Sedangkan siswa
yang berkemampuan lebih dan berkemampuan kurang terabaikan. Hal inilah yang
mengakibatkan adanya kesulitan belajar pada siswa-siswa yang berkemampuan lebih
dan berkemampuan kurang.
Untuk dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mengakibatkan kesulitan belajar pada siswa yang berkemampuan kurang dan
berkemampuan lebih, maka terlebih dahulu guru harus mendiagnosik siswa-siswa
yang lain dari rata-rata itu. Tentunya dalam mendiagnosis hal tersebut, tidak
mudah dalam melaksanakannya. Ada beberapa langkah dalam mendiagnosis siswa yang
kesulitan belajar.
Langkah selanjutnya ini ada beberapa cara untuk
mengatasinya. Selain itu, adanya remedial yaitu suatu bentuk dari tindaklanjut
langkah diagnostik atau bisa disebut penyelesaiannya. Dalam remedial ini adanya
suatu kefungsian bagi guru dalam remedial serta prinsip dari perbaikan yang
harus ada dalam langkah-langkah
1.2.Tujuan
Adapun tujuan dilakukan penelitian
terhadap diagnostic kesulitan belajar siswa yaitu :
1.
Untuk mengetahui pengertian tentang kesulitan belajar.
2.
Untuk memahami gejala dan ciri kesulitan belajar.
3.
Untuk mengetahui latar belakang timbulnya kesulitan
belajar.
4.
Untuk mengetahui tujuan pelaksanaan kegiatan diagnosis
kesulitan belajar.
5.
Untuk upaya
mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.
1.3.Sasaran
Adapun
yang menjadi sasaran dalam penelitian diagnosis kesulitan belajar siswa adalah
:
1. Siswa
yang bersangkutan
2. Wali
kelas
3. Guru
bidang studi
4. Keluarga
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Pengertian Diagnosis Kesulitan
Belajar
Diagnosis kesulitan belajar
adalah suatu proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar
belakang kesulitan – kesulitan belajar dengan menghimpun berbagai informasi
selengkap mungkin sehingga mempermudah dalam pengambilan kesimpulan guna
mencari alternatif kemungkinan pemecahannya.
B. Gejala dan Ciri Kesulitan Belajar
1. Gejala kesulitan belajar
Kesulitan atau masalah belajar dapat dikenal berdasarkan
gejala yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk perilaku, baik secara
kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Menurut Warkitri dkk, 1990 : 8.5 – 8.6
(Ebekunt;2009, http://ebekunt.wordpress.com), individu yang mengalami kesulitan
belajar menunjukkan gejala sebagai berikut:
a. Hasil belajar yang dicapai rendah
dibawah rata-rata kelompoknya.
b.Hasil belajar
yang dicapai sekarang lebih rendah dibanding sebelumnya.
c. Hasil belajar
yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
d.
Lambat dalam melakukan tugas-tugas
belajar.
e. Menunjukkan
sikap yang kurang wajar, misalnya masa bodoh dengan proses belajar dan
pembelajaran, mendapat nilai kurang tidak menyesal, dst.
f. Menunjukkan
perilaku yang menyimpang dari norma, misalnya membolos, pulang sebelum
waktunya, dst.
g.Menunjukkan
gejala emosional yang kurang wajar, misalnya mudah tersinggung, suka menyendiri,
bertindak agresif, dst.
Sedang Abu
Daud (http://abudaud2010.blogspot.com) menjelaskan bahwa Kesulitan
belajar pada dasarnya suatu gejala yang nampak dalam berbagai jenis manifestasi
tingkah laku. Gejala kesulitan belajar akan dimanifestasikan baik secara
langsung maupun tidak langsung, juga dalam berbagai bentuk tingkah laku.
Misalnya saja, sesuai dengan pengertian kesulitan belajar, tingkah laku yang
dimanifestasikannya ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu. Gejala
ini akan tampak dalam aspek motorik, kognitif, konatif (kehendak) dan afektif
baik dalam proses maupun hasil belajar yang dicapainya. Contoh sulit dan lambat
dalam berkomunikasi.
Dari kutipan di
atas, dapat dibuat sebuah kesimpulan bahwa gejala-gejala yang menunjukkan
individu mengalami kesulitan belajar, yaitu:
a. Hasil belajar
yang dicapai berada dibawah rata-rata kelas, lebih rendah dari hasil belajar
sebelumnya, serta tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
b. Individu lambat
dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru.
c. Menunjukkan
sikap yang masa bodoh, sering bolos ataupun tidak masuk sekolah, serta mudah
tersinggung dan menyendiri.
2. Ciri kesulitan belajar
Adapun
ciri-ciri kesulitan belajar yang dialami oleh siswa seperti berikut ini
(Mutiara Endah; 2010, http://mutiaraendah.wordpress.com):
a. Gangguan
persepsi visual:
1) Melihat huruf/angka dengan posisi
yang berbeda dari yang tertulis, sehingga seringkali terbalik dalam menuliskan
kembali
2) Sering tertinggal huruf dalam
menulis
3) Menuliskan kata dengan urutan yang
salah misalnya ibu jadi ubi
4) Sulit memahami kanan dan kiri
5) Bingung membedakan antara obyek
dengan latar belakang
6) Sulit mengkoordinasi antara mata
(penglihatan) dengan tindakan (tangan, kaki, dan lain-lain)
b.Gangguan
persepsi auditori
1) Sulit membedakan bunyi: menangkap
secara berbeda apa yang didengarnya
2) Sulit memahami perintah terutama
perintah yang diberikan dalam jumlah banyak dan kalimat yang panjang
3) Bingung dan kacau dengan bunyi yang
datang dari berbagai penjuru sehingga sulit mengikuti diskusi karena saat
mencoba mendengar sebuah informasi sudah mendapatkan gangguan dari suara lain
di sekitarnya
c. Gangguan bahasa
1) Sulit menangkap dan memahami kalimat
yang dikatakan kepadanya
2) Sulit mengkoordinasikan/mengatakan
apa yang sedang dipikirkan
d.
Gangguan persepsi –motorik
1) Kesulitan motorik halus (sulit
mewarnai, menggunting, melipat, menempel, menulis rapi, memotong, dll )
2) Memiliki masalah dalam koordinasi
dan disorientasi yang mengakibatkan canggung dan kaku dalam eraknya
e. Hiperaktivitas
1) Sukar mengontrol aktivitas motorik
dan selalu bergerak/menggerakkan sesuatu (tidak bisa diam)
2) Berpindah-pindah dari satu tugas ke
tugas berikutnya tanpa menyelesaikan terlebih dahulu
3) Impulsif
f. Kacau (distractibility)
1) Tidak dapat membedakan stimulus yang
penting dan tidak penting
2) Tidak teratur, karena tidak memiliki
urutan-urutan dalam proses berpikir
3) Perhatiannya sering berbeda dengan apa
yang sedang dikerjakan (melamun/berhayal saat belajar di kelas)
Dari penjelasan di atas, dapat
dipahami bahwa ciri-ciri kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, yaitu:
1. Dilihat dari pesepsi visualnya,
ciri-ciri kesulitan belajar yang dialami oleh siswa seperti pada saat menulis,
siswa sering menulis dengan salah satu huruf yang tertinggal atau tidak
lengkap.
2. Dilihat dari persepsi auditori,
ciri-cirinya seperti siswa sulit memahami perintah yang disampaikan oleh guru.
3. Dilihat dari segi bahasa, cirinya
seperti siswa sulit memahami kalimat yang disampaikn kepadanya serta sulit
mengungkapkan apa yang sedang dipikirkannya.
C. Latar Belakang Timbulnya Kesulitan
Belajar
Menurut Burton,
sebagaimana dikutip oleh Abin S.M. (2002 : 325-326), faktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan belajar individu dapat berupa faktor internal, yaitu yang
berasal dari dalam diri yang bersangkutan, dan faktor eksternal, adalah faktor
yang berasal dari luar diri yang bersangkutan (Ebekunt; 2009, http://ebekunt.wordpress.com):
1.Faktor Internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri peserta didik. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu faktor kejiwaan dan faktor kejasmanian.
a. Faktor
kejiwaan, antara lain :
1) Minat terhadap
mata pelajaran kurang;
2) Motif belajar
rendah;
3) Rasa percaya
diri kurang;
4) Disiplin
pribadi rendah;
5) Sering
meremehkan persoalan;
6) Sering
mengalami konflik psikis;
7) Integritas
kepribadian lemah.
b.Faktor kejasmanian,
antara lain :
1) Keadaan fisik
lemah (mudah terserang penyakit);
2) Adanya penyakit
yang sulit atau tidak dapat disembuhkan;
3) Adanya gangguan
pada fungsi indera;
4) Kelelahan
secara fisik.
2.Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor yang
berada atau berasal dari luar peserta didik. Faktor ini dapat dibedakan menjadi
dua : faktor instrumental dan faktor lingkungan.
a. Faktor
instrumental
Faktor-faktor instrumental yang dapat menyebabkan
kesulitan belajar mahasiswa antara lain :
1) Kemampuan profesional dan
kepribadian dosen yang tidak memadai;
2) Kurikulum yang
terlalu berat bagi pesert didik;
3) Program belajar dan pembelajaran
yang tidak tersusun dengan baik;
4) Fasilitas belajar dan pembelajaran
yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
b.Faktor lingkungan
Faktor lingkungan meliputi lingkungan sosial dan
lingkungan fisik. Penyebab kesulitan belajar yang berupa faktor lingkungan
antara lain :
1) Disintegrasi
atau disharmonisasi keluarga;
2) Lingkungan
sosial sekolah yang tidak kondusif
3) Teman-teman
bergaul yang tidak baik;
4) Lokasi kampus
yang tidak atau kurang cocok untuk pendidikan.
Dari berbagai
faktor yang melatarbelakangi timbulnya kesulitan belajar siswa, penulis
berpendapat bahwa faktor yang melatarbelakangi tersebut, yaitu:
1. Faktor internal
Faktor internal ini berasal dari dalam diri individu atau
siswa itu sendiri. Faktor internal ini seperti :
a.
Inteligensi siswa,
b. Minat belajar
siswa,
c. Kesehatan
siswa,
d. Gizi siswa,
dll.
2. Faktor
eksternal
Faktor
eksternal ini berasal dari luar diri individu seperti lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal, teman sebaya, serta fasilitas
belajar baik itu di sekolah maupun di rumah. Di lingkungan keluarga seperti
bagaimana kondisi dalam keluarga, posisi siswa dalam keluarga. Di lingkungan
sekolah seperti bagaimana perhatian guru terhadap siswa. Selain itu,
kelengkapan fasilitas belajar juga dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa,
kemudian suasana saat peserta didik belajar juga sangat berpengaruh pada minat
belajar peserta didik.
BAB
III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat
: SMPN 17 Banda Aceh
Hari
: Senin,
10 Desember
2015
Waktu
: Pukul12.00-13.30 WIB
B.
Metode Penelitian
Adapun penelitian penelitian diagnosis
ini dilakukan dengan metode wawancara wali kelas VII-5 , Darmiati,S.pd . Beliau
juga sebagai guru Matematika di SMPN 17 Banda Aceh.
NILAI KOMPETENSI
PENGETAHUAN
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
MAPELAJARAN :MATEMATIKA
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
KELAS/SEMESTER :VII-5/Ganjil
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TAHUN PELAJARAN :2015/2016
|
KKM
:3.2
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
NO
|
NIS
|
NAMA
|
NILAI UH/KD
|
RATA²
|
2xRT²
|
UTS
|
UAS
|
JUMLAH
|
NILAI
|
NILAI RAPOR
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
3.1
|
3.5
|
3.2
|
3.6
|
3.8
|
3,12
|
3.4
|
AKHIR
|
ANGKA
|
PREDIKAT
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
7220
|
ABDUL HABIB
|
3.14
|
3.25
|
2.32
|
3.12
|
3.12
|
2.89
|
3.18
|
3.003
|
6.006
|
3.22
|
3.04
|
12.266
|
3.07
|
3.07
|
|
||||||||||||||||||||||||
2
|
7074
|
AFRIANSYAH PUTRA
|
3.82
|
3.62
|
3.62
|
3.98
|
3.98
|
3.98
|
2.89
|
3.699
|
7.397
|
3.22
|
3.52
|
14.137
|
3.53
|
3.53
|
|
||||||||||||||||||||||||
3
|
7075
|
AISYATUL MAQFRAH
|
2.86
|
3.12
|
3.16
|
3.18
|
3.12
|
2.85
|
2.88
|
3.024
|
6.049
|
3.21
|
2.92
|
12.179
|
3.04
|
3.04
|
|
||||||||||||||||||||||||
4
|
7077
|
ANDRI OKTAVIANDA
|
3.86
|
3.12
|
3.16
|
3.18
|
3.12
|
2.85
|
2.88
|
3.167
|
6.334
|
3.21
|
2.68
|
12.224
|
3.06
|
3.06
|
|
||||||||||||||||||||||||
5
|
7078
|
AURA NABILA NINGSIH M
|
3.46
|
3.98
|
3.98
|
3.92
|
3.98
|
3.48
|
3.22
|
3.717
|
7.434
|
3.69
|
3.78
|
14.904
|
3.73
|
3.73
|
|
||||||||||||||||||||||||
6
|
7079
|
AY NAYA KAYRA
|
3.18
|
3.83
|
3.92
|
3.22
|
3.92
|
3.98
|
3.98
|
3.719
|
7.437
|
3.48
|
3.36
|
14.277
|
3.57
|
3.57
|
|
||||||||||||||||||||||||
8
|
7080
|
FACHRUMI HIDAYANTI
|
3.44
|
3.52
|
3.92
|
3.12
|
3.43
|
3.22
|
3.22
|
3.41
|
6.82
|
3.28
|
3.24
|
13.34
|
3.34
|
3.34
|
|
||||||||||||||||||||||||
9
|
7081
|
FARAH SAIMA
|
3.62
|
3.98
|
3.62
|
3.12
|
3.98
|
3.98
|
3.98
|
3.754
|
7.509
|
3.32
|
3.36
|
14.189
|
3.55
|
3.55
|
|
||||||||||||||||||||||||
10
|
7082
|
FRIDA AZZAHRA
|
3.42
|
3.98
|
3.83
|
3.22
|
3.92
|
3.98
|
3.98
|
3.761
|
7.523
|
3.33
|
3.08
|
13.933
|
3.48
|
3.48
|
|
||||||||||||||||||||||||
11
|
7083
|
GHINAA FADHILLAH FAATIN
|
3.42
|
3.98
|
3.62
|
3.12
|
3.42
|
3.84
|
3.98
|
3.626
|
7.251
|
3.47
|
3.38
|
14.101
|
3.53
|
3.53
|
|
||||||||||||||||||||||||
12
|
7084
|
HAFITH RYAN MAULANA
|
2.86
|
3.12
|
3.16
|
3.18
|
3.12
|
2.85
|
2.88
|
3.024
|
6.049
|
3.21
|
3.04
|
12.299
|
3.07
|
3.07
|
|
||||||||||||||||||||||||
13
|
7085
|
LIEZOLLA ROZA
|
3.12
|
3.98
|
3.12
|
3.22
|
3.98
|
3.98
|
3.98
|
3.626
|
7.251
|
3.33
|
3.02
|
13.601
|
3.4
|
3.4
|
|
||||||||||||||||||||||||
14
|
7086
|
M. ALVARO
|
2.12
|
3.97
|
3.62
|
3.98
|
3.12
|
2.86
|
3.46
|
3.304
|
6.609
|
3.22
|
3.06
|
12.889
|
3.22
|
3.22
|
|
||||||||||||||||||||||||
15
|
7087
|
M. RIZKY FAHRIZA
|
3.84
|
3.82
|
2.89
|
3.82
|
3.98
|
3.22
|
3.98
|
3.65
|
7.3
|
3.72
|
3.06
|
14.08
|
3.52
|
3.52
|
|
||||||||||||||||||||||||
16
|
7088
|
MAULIDHIA SYIFA
|
3.62
|
3.98
|
3.84
|
3.52
|
3.92
|
3.98
|
3.98
|
3.834
|
7.669
|
3.67
|
3.66
|
14.999
|
3.75
|
3.75
|
|
||||||||||||||||||||||||
17
|
7089
|
MUHAMMAD LINTANG
|
3.42
|
2.48
|
3.46
|
3.92
|
3.42
|
3.18
|
2.89
|
3.253
|
6.506
|
3.27
|
3.36
|
13.136
|
3.28
|
3.28
|
|
||||||||||||||||||||||||
18
|
7090
|
MUHAMMAD RIDWAN
|
2.29
|
2.48
|
2.18
|
3.42
|
3.18
|
2.89
|
3.22
|
2.809
|
5.617
|
3.27
|
3.22
|
12.107
|
3.03
|
3.03
|
|
||||||||||||||||||||||||
19
|
7091
|
MUHAMMAD TAUFIK
|
3.22
|
2.89
|
2.46
|
3.32
|
3.98
|
2.89
|
3.22
|
3.14
|
6.28
|
3.33
|
3.02
|
12.63
|
3.16
|
3.16
|
|
||||||||||||||||||||||||
20
|
7209
|
M. ZULFAN HABIBILLAH
|
3.52
|
2.89
|
2.43
|
3.72
|
3.32
|
3.22
|
2.18
|
3.04
|
6.08
|
3.28
|
3.08
|
12.44
|
3.11
|
3.11
|
|
||||||||||||||||||||||||
21
|
7092
|
NAILUL RAHMAH SHAHIRAH
|
3.18
|
3.98
|
3.34
|
3.82
|
3.98
|
3.62
|
3.98
|
3.7
|
7.4
|
3.27
|
3.06
|
13.73
|
3.43
|
3.43
|
|
||||||||||||||||||||||||
22
|
7093
|
NANDA APRILSYAH DEAMI
|
2.86
|
3.12
|
3.16
|
3.18
|
3.12
|
2.85
|
2.88
|
3.024
|
6.049
|
3.21
|
3.02
|
12.279
|
3.07
|
3.07
|
|
||||||||||||||||||||||||
23
|
7095
|
NURUL MARDIAH
|
3.62
|
3.98
|
3.72
|
3.44
|
3.98
|
3.82
|
3.98
|
3.791
|
7.583
|
3.32
|
3.06
|
13.963
|
3.49
|
3.49
|
|
||||||||||||||||||||||||
24
|
7096
|
RAVI SYAWALDY
|
2.12
|
2.86
|
3.12
|
3.16
|
3.18
|
3.12
|
3.18
|
2.963
|
5.926
|
3.28
|
3.36
|
12.566
|
3.14
|
3.14
|
|
||||||||||||||||||||||||
BAB IV
DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. DATA YANG DI PEROLEH
Data ini
di peroleh dari wali kelas VII-5 SMPN 17
Banda aceh yang bernama Darmiati,S.pd . Beliau juga sebagai guru Matematika di
SMPN tersebut. Data ini merupakan data semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 .
Sistem penilaian ini menggunakan system penilaian kurikulum 2013 .
B.
Identifikasi
Siswa
Dari data
tersebut dapat kita lihat ada beberapa siswa
yang memiliki nilai rendah untuk mata pelajaran matematika , seperti
yang kita lihat di table yaitu : Andri oktavianda , Nanda apriliansyah , Hafith
ryan maulana , Muhammad ridwan , Asyiatul maqfirah dan Abdul habib.
Adapun
kesulitan yang di alami ke 6 siswa yang memiliki nilai rendah untuk mata
pelajaran matematika tersebut menurut
wawancara saya terhadap guru mata pelejaran dan sekaligus wali kelas mereka,
yaitu :
1.
Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor
yang menghambat dalam proses pembelajaran siswa tersebut yang terdiri dari
beberapa faktor diantaranya :
a. Faktor psikologis, meliputi :
Ø Kelemahan
dalam menyerap mata pelajaran
Ø Ada diantara
ke-6 siswa tersebut memiliki daya ingat yang kuat , seperti menghafal rumus ,
tetapi mereka sangat lemah dalam hal menganalisis angka.
Ø Kurangnya
minat belajar
Ø Kuranya
penguasaan bakat
Ø Kurannya
motivasi instrinsik
Ø Sikap dan
kebiasaan belajar yang kurang baik
Ø Aspirasi dan
cita-cita yang kurang diasah
Ø Kurangnya
penguasaan keterampilan belaja
b. Keadaan fisiologis,meliputi
:
Ø Kondisi
tubuh yang sering sakit sehingga sering kali tidak hadir ke sekolah.
Ø Keadaan
panca indra yang kurang sempurna yaitu kondisi penglihatan mata yang kurang
baik.
Ø Kurang
memiliki pengetahuan dasar
c. Kelemahan-kelemahan
emosional
Ø Terdapat
rasa tidak aman terhadap proses pembelajaran
Ø Penyesuaian
yang salah
Ø Ketidak
matangan dalam proses pembelajaran
d. Kelemahan
yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah, diantaranya:
Ø Kurang
menaruh minat terhadap mata pelajaran tersebut sekolah
Ø Banyak
aktivitas yang tidak menunjang pekerjaan sekolah
Ø Jarang
membuat PR yang diberikan guru
Ø Kurang
kooperatif dan menghindari tanggung jawab
Ø Malas dan
tidak bersemangat untuk belajar
Ø Sering bolos
atau tidak mengikuti pelajaran
2. Faktor
eksternal
a. Lingkungan
keluarga,meliputi :
Ø Kurangnya
menanamkan kebiasaan belajar .
Ø Kurangnya
perhatian orang tua terhadap aktifitas belajar siswa di rumah.
Ø Orang tua
acuh tak acuh terhadap nilai yang kurang bagus yang di dapat siswa , sehingga
tidak terjadi perubahan .
b. Lingkungan
sekolah, meliputi:
Ø Keadaan
fisik lingkungan sekolah yang kurang baik
Ø Sering
bergaul dengan teman-teman yang malas dan nakal di sekolah
Ø Hubungan
dengan guru dan murid yang kurang baik dengan siswa tersebut
c. Lingkungan
masyarakat, meliputi:
Ø Nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat yang kurang baik
Ø Peran media
massa yang kurang baik, sehingga membuat siswa sering tidak masuk ataupun
terlambat ke sekolah
Ø Kemajuan
teknologi tidak dimanfaatkan dengan baik , sehingga membuat siswa lalai dengan
teknologi tersebut , seperti smartphone.
C.
Menetapkan Kemungkinan
Bantuan yang Diberikan
Dari hasil identifikasi kesulitan
yang di alami ke-6 siswa tersebut , Adapun bantuan yang dapat di berikan
terhadap mereka , yaitu
1.
Mengajarkan kembali materi yang belum dimengerti atau
dikuasai oleh siswa tersebut.
2.
Merberikan perhatian lebih kepada mereka
3.
Mengajar mereka harus lebih intensif agar mereka lebih
mudah paham terhadap pelajaran tersebut .
4.
Memberikan latihan kepada siswa mengenai latihan
kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan.
Adapun sosialisasi yang di harus berikan kepada :
a.
Siswa
v Memberi
informasi tentang pentingnya belajar ,
v Memberikan
motivasi dan dorongan kepada siswa agar siswa lebih giat dan serius dalam
belajar
v Memberikan
cara-cara mudah dalam belajar
v Memberikan
semangat belajar kepada mereka
b.
Guru Kelas
v Memberikan
perhatian lebih kepada siswa yang kurang dalam memahami pelajaran.
v Membuat
suasana belajar menjadi menyenangkan agar murid tidak bosan dalam belajar.
c.
Orang tua
v Menamankan
kebiasaan belajar kepada anak
v Memberikan
semangat dalam belajar
v Menanamkan
pemahaman Agama , agar anak taat dalam beribadah kepada Allah ,karena kunci
kesuksesan adalah berusaha , berdoa , dan bertawakkal .
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Diagnosis dalam kesulitan belajar adalah suatu tindakan
untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. Kesulitan belajar adalah suatu
kejadian yang dialami siswa saat proses pembelajaran itu berlangsung.
Langkah-langkah dalam diagnosis kesulitan belajar terdiri
dari melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa ketika
mengikuti pelajaran, memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang
diduga mengalami kesulitan belajar, mewawancarai orangtua atau wali siswa untuk
mengetahui hal ihwal keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar,
memeberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui hakikat
kesulitan belajar yang dialami siswa, dan memberikan tes kemampuan intelegensi
(IQ) khususnya kepada siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar. Khusus
untuk langkah terakhir itu memerlukan bantuan klinik psikologi.
Setelah mengetahui letak dimana kesulitan belajar itu, maka
langkah selanjutnya adalah penyelesaiannya. Dalam penyelesaiannya serta tindak
lanjutannya, terdiri dari beberapa langkan, diantaranya analisis hasil
diagnosis, menentukan kecakapan bidang bermasalah, menyusun program perbaikan,
dan melaksanakan program perbaikan.
Bagi guru itu sendiri, pengajaran remedial memiliki beberapa
fungsi, diantaranya fungsi korektif, fungsi pemahaman, fungsi penyesuaian,
fungsi pengayaan, fungsi akseleratif, dan fungsi terapeutik. Selain itu, dalam
usaha perbaikan harus memperhatikan hal yang penting.
B. SARAN
Ada baiknya tugas seperti ini
dilakukan secara berkelompok , agar tugas ini dapat terselesaikan secara
maksimal . Karena bila dilakukan secara berkelompok akan banyak ide, pendapat ,
dan masukan terhadap tugas ini. Terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Koesatoer
Pastowisastro dan A. Hadisuparto. 1998. Diagnosis
dan Pemecahan Kesulitan Belajar. Jakarta: Erlangga.
Abin
Syamsuddin Makmun, MA. Psikologi kependidikan, (Rosda karya:Bandung), hlm 311
https://ebekunt.wordpress.com/2009/04/12/diagnosis-kesulitan-belajar/
https://occiie23.wordpress.com/2012/07/05/masalah-masalah-dalam-belajar-dan-penanggulangannya-3/
Comments