LAPORAN PENELITIAN DIAGNOSTIC KESULITAN BELAJAR SISWA



Laporan diagnostik psikologi pendidikan
PENELITIAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR                                                   SISWA KELAS VII-5 SMPN 17 Banda Aceh
Disusun oleh :
Nama   : MUHAMMAD FADHLURRAHMAN
Nim     : 1406101040043
Unit     : 01 (A)

       
Dosen Pembimbing
(Drs. M. Husein, M. Pd)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2015


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Setiap siswa berhak memperoleh hasil belajar dengan baik. Namun ada kendala dalam pembelajarannya. Dimana setiap siswa tidak mempunyai kesamaan dalam proses pembelajaran. Di setiap sekolah-sekolah yang pada umumnya hanya ditujukan pada siswa yang mempunyai kemampuan rata-rata. Sedangkan siswa yang berkemampuan lebih dan berkemampuan kurang terabaikan. Hal inilah yang mengakibatkan adanya kesulitan belajar pada siswa-siswa yang berkemampuan lebih dan berkemampuan kurang.

Untuk dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan kesulitan belajar pada siswa yang berkemampuan kurang dan berkemampuan lebih, maka terlebih dahulu guru harus mendiagnosik siswa-siswa yang lain dari rata-rata itu. Tentunya dalam mendiagnosis hal tersebut, tidak mudah dalam melaksanakannya. Ada beberapa langkah dalam mendiagnosis siswa yang kesulitan belajar.

Langkah selanjutnya ini ada beberapa cara untuk mengatasinya. Selain itu, adanya remedial yaitu suatu bentuk dari tindaklanjut langkah diagnostik atau bisa disebut penyelesaiannya. Dalam remedial ini adanya suatu kefungsian bagi guru dalam remedial serta prinsip dari perbaikan yang harus ada dalam langkah-langkah

1.2.Tujuan
Adapun tujuan dilakukan penelitian terhadap diagnostic kesulitan belajar siswa yaitu :
1.    Untuk mengetahui pengertian tentang kesulitan belajar.
2.    Untuk memahami gejala dan ciri kesulitan belajar.
3.    Untuk mengetahui latar belakang timbulnya kesulitan belajar.
4.    Untuk mengetahui tujuan pelaksanaan kegiatan diagnosis kesulitan belajar.
5.     Untuk upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.


1.3.Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran dalam penelitian diagnosis kesulitan belajar siswa adalah :
1.    Siswa yang bersangkutan
2.    Wali kelas
3.    Guru bidang studi
4.    Keluarga
























BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan – kesulitan belajar dengan menghimpun berbagai informasi selengkap mungkin sehingga mempermudah dalam pengambilan kesimpulan guna mencari alternatif kemungkinan pemecahannya.

B.     Gejala dan Ciri Kesulitan Belajar
1.      Gejala kesulitan belajar
Kesulitan atau masalah belajar dapat dikenal berdasarkan gejala yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk perilaku, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Menurut Warkitri dkk, 1990 : 8.5 – 8.6 (Ebekunt;2009, http://ebekunt.wordpress.com), individu yang mengalami kesulitan belajar menunjukkan gejala sebagai berikut:
a. Hasil belajar yang dicapai rendah dibawah rata-rata kelompoknya.
b.Hasil belajar yang dicapai sekarang lebih rendah dibanding sebelumnya.
c. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
d.                  Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar.
e. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, misalnya masa bodoh dengan proses belajar dan pembelajaran, mendapat nilai kurang tidak menyesal, dst.
f. Menunjukkan perilaku yang menyimpang dari norma, misalnya membolos, pulang sebelum waktunya, dst.
g.Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, misalnya mudah tersinggung, suka menyendiri, bertindak agresif, dst.
Sedang Abu Daud (http://abudaud2010.blogspot.com) menjelaskan bahwa Kesulitan belajar pada dasarnya suatu gejala yang nampak dalam berbagai jenis manifestasi tingkah laku. Gejala kesulitan belajar akan dimanifestasikan baik secara langsung maupun tidak langsung, juga dalam berbagai bentuk tingkah laku. Misalnya saja, sesuai dengan pengertian kesulitan belajar, tingkah laku yang dimanifestasikannya ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu. Gejala ini akan tampak dalam aspek motorik, kognitif, konatif (kehendak) dan afektif baik dalam proses maupun hasil belajar yang dicapainya. Contoh sulit dan lambat dalam berkomunikasi.
Dari kutipan di atas, dapat dibuat sebuah kesimpulan bahwa gejala-gejala yang menunjukkan individu mengalami kesulitan belajar, yaitu:
a.    Hasil belajar yang dicapai berada dibawah rata-rata kelas, lebih rendah dari hasil belajar sebelumnya, serta tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
b.   Individu lambat dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru.
c.    Menunjukkan sikap yang masa bodoh, sering bolos ataupun tidak masuk sekolah, serta mudah tersinggung dan menyendiri.
2.      Ciri kesulitan belajar
Adapun ciri-ciri kesulitan belajar yang dialami oleh siswa seperti berikut ini (Mutiara Endah; 2010, http://mutiaraendah.wordpress.com):
a. Gangguan persepsi visual:
1)   Melihat huruf/angka dengan posisi yang berbeda dari yang tertulis, sehingga seringkali terbalik dalam menuliskan kembali
2)   Sering tertinggal huruf dalam menulis
3)   Menuliskan kata dengan urutan yang salah misalnya ibu jadi ubi
4)   Sulit memahami kanan dan kiri
5)   Bingung membedakan antara obyek dengan latar belakang
6)   Sulit mengkoordinasi antara mata (penglihatan) dengan tindakan (tangan, kaki, dan lain-lain)
b.Gangguan persepsi auditori
1)   Sulit membedakan bunyi: menangkap secara berbeda apa yang didengarnya
2)   Sulit memahami perintah terutama perintah yang diberikan dalam jumlah banyak dan kalimat yang panjang
3)   Bingung dan kacau dengan bunyi yang datang dari berbagai penjuru sehingga sulit mengikuti diskusi karena saat mencoba mendengar sebuah informasi sudah mendapatkan gangguan dari suara lain di sekitarnya

c. Gangguan bahasa
1)   Sulit menangkap dan memahami kalimat yang dikatakan kepadanya
2)   Sulit mengkoordinasikan/mengatakan apa yang sedang dipikirkan

d.                  Gangguan persepsi –motorik
1)   Kesulitan motorik halus (sulit mewarnai, menggunting, melipat, menempel, menulis rapi, memotong, dll )
2)   Memiliki masalah dalam koordinasi dan disorientasi yang mengakibatkan canggung dan kaku dalam eraknya

e. Hiperaktivitas
1)   Sukar mengontrol aktivitas motorik dan selalu bergerak/menggerakkan sesuatu (tidak bisa diam)
2)   Berpindah-pindah dari satu tugas ke tugas berikutnya tanpa menyelesaikan terlebih dahulu
3)   Impulsif

f. Kacau (distractibility)
1)   Tidak dapat membedakan stimulus yang penting dan tidak penting
2)   Tidak teratur, karena tidak memiliki urutan-urutan dalam proses berpikir
3)   Perhatiannya sering berbeda dengan apa yang sedang dikerjakan (melamun/berhayal saat belajar di kelas)
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa ciri-ciri kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, yaitu:
1.      Dilihat dari pesepsi visualnya, ciri-ciri kesulitan belajar yang dialami oleh siswa seperti pada saat menulis, siswa sering menulis dengan salah satu huruf yang tertinggal atau tidak lengkap.
2.      Dilihat dari persepsi auditori, ciri-cirinya seperti siswa sulit memahami perintah yang disampaikan oleh guru.
3.      Dilihat dari segi bahasa, cirinya seperti siswa sulit memahami kalimat yang disampaikn kepadanya serta sulit mengungkapkan apa yang sedang dipikirkannya.
C.     Latar Belakang Timbulnya Kesulitan Belajar
Menurut Burton, sebagaimana dikutip oleh Abin S.M. (2002 : 325-326), faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar individu dapat berupa faktor internal, yaitu yang berasal dari dalam diri yang bersangkutan, dan faktor eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar diri yang bersangkutan (Ebekunt; 2009,  http://ebekunt.wordpress.com):

1.Faktor Internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor kejiwaan dan faktor kejasmanian.
a. Faktor kejiwaan, antara lain :
1)   Minat terhadap mata pelajaran kurang;
2)   Motif belajar rendah;
3)   Rasa percaya diri kurang;
4)   Disiplin pribadi rendah;
5)   Sering meremehkan persoalan;
6)   Sering mengalami konflik psikis;
7)   Integritas kepribadian lemah.
b.Faktor kejasmanian, antara lain :
1)   Keadaan fisik lemah (mudah terserang penyakit);
2)   Adanya penyakit yang sulit atau tidak dapat disembuhkan;
3)   Adanya gangguan pada fungsi indera;
4)   Kelelahan secara fisik.



2.Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor yang berada atau berasal dari luar peserta didik. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua : faktor instrumental dan faktor lingkungan.
a. Faktor instrumental
Faktor-faktor instrumental yang dapat menyebabkan kesulitan belajar mahasiswa antara lain :
1)   Kemampuan profesional dan kepribadian dosen yang tidak memadai;
2)   Kurikulum yang terlalu berat bagi pesert didik;
3)   Program belajar dan pembelajaran yang tidak tersusun dengan baik;
4)   Fasilitas belajar dan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

b.Faktor lingkungan
Faktor lingkungan meliputi lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Penyebab kesulitan belajar yang berupa faktor lingkungan antara lain :
1)      Disintegrasi atau disharmonisasi keluarga;
2)      Lingkungan sosial sekolah yang tidak kondusif
3)      Teman-teman bergaul yang tidak baik;
4)      Lokasi kampus yang tidak atau kurang cocok untuk pendidikan.

Dari berbagai faktor yang melatarbelakangi timbulnya kesulitan belajar siswa, penulis berpendapat bahwa faktor yang melatarbelakangi tersebut, yaitu:
1.      Faktor internal
Faktor internal ini berasal dari dalam diri individu atau siswa itu sendiri. Faktor internal ini seperti :
a.       Inteligensi siswa,
b.      Minat belajar siswa,
c.       Kesehatan siswa,
d.      Gizi siswa, dll.

2.      Faktor eksternal
Faktor eksternal ini berasal dari luar diri individu seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal, teman sebaya, serta fasilitas belajar baik itu di sekolah maupun di rumah. Di lingkungan keluarga seperti bagaimana kondisi dalam keluarga, posisi siswa dalam keluarga. Di lingkungan sekolah seperti bagaimana perhatian guru terhadap siswa. Selain itu, kelengkapan fasilitas belajar juga dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa, kemudian suasana saat peserta didik belajar juga sangat berpengaruh pada minat belajar peserta  didik.






















BAB III
METODE PENELITIAN

A.  Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat            : SMPN 17 Banda Aceh
Hari                 : Senin, 10 Desember 2015
Waktu             : Pukul12.00-13.30 WIB
B.  Metode Penelitian
Adapun penelitian penelitian diagnosis ini dilakukan dengan metode wawancara wali kelas VII-5 , Darmiati,S.pd . Beliau juga sebagai guru Matematika di SMPN 17 Banda Aceh.






NILAI KOMPETENSI PENGETAHUAN







MAPELAJARAN          :MATEMATIKA















KELAS/SEMESTER      :VII-5/Ganjil















TAHUN PELAJARAN  :2015/2016












KKM  :3.2

NO
NIS
NAMA
NILAI UH/KD
RATA²
2xRT²
UTS
UAS
JUMLAH
NILAI
NILAI RAPOR

3.1
3.5
3.2
3.6
3.8
3,12
3.4
AKHIR
ANGKA
PREDIKAT

1
7220
ABDUL HABIB
3.14
3.25
2.32
3.12
3.12
2.89
3.18
3.003
6.006
3.22
3.04
12.266
3.07
3.07


2
7074
AFRIANSYAH PUTRA
3.82
3.62
3.62
3.98
3.98
3.98
2.89
3.699
7.397
3.22
3.52
14.137
3.53
3.53


3
7075
AISYATUL MAQFRAH
2.86
3.12
3.16
3.18
3.12
2.85
2.88
3.024
6.049
3.21
2.92
12.179
3.04
3.04


4
7077
ANDRI OKTAVIANDA
3.86
3.12
3.16
3.18
3.12
2.85
2.88
3.167
6.334
3.21
2.68
12.224
3.06
3.06


5
7078
AURA NABILA NINGSIH M
3.46
3.98
3.98
3.92
3.98
3.48
3.22
3.717
7.434
3.69
3.78
14.904
3.73
3.73


6
7079
AY NAYA KAYRA
3.18
3.83
3.92
3.22
3.92
3.98
3.98
3.719
7.437
3.48
3.36
14.277
3.57
3.57


8
7080
FACHRUMI HIDAYANTI
3.44
3.52
3.92
3.12
3.43
3.22
3.22
3.41
6.82
3.28
3.24
13.34
3.34
3.34


9
7081
FARAH SAIMA
3.62
3.98
3.62
3.12
3.98
3.98
3.98
3.754
7.509
3.32
3.36
14.189
3.55
3.55


10
7082
FRIDA AZZAHRA
3.42
3.98
3.83
3.22
3.92
3.98
3.98
3.761
7.523
3.33
3.08
13.933
3.48
3.48


11
7083
GHINAA FADHILLAH FAATIN
3.42
3.98
3.62
3.12
3.42
3.84
3.98
3.626
7.251
3.47
3.38
14.101
3.53
3.53


12
7084
HAFITH RYAN MAULANA
2.86
3.12
3.16
3.18
3.12
2.85
2.88
3.024
6.049
3.21
3.04
12.299
3.07
3.07


13
7085
LIEZOLLA ROZA
3.12
3.98
3.12
3.22
3.98
3.98
3.98
3.626
7.251
3.33
3.02
13.601
3.4
3.4


14
7086
M. ALVARO
2.12
3.97
3.62
3.98
3.12
2.86
3.46
3.304
6.609
3.22
3.06
12.889
3.22
3.22


15
7087
M. RIZKY FAHRIZA
3.84
3.82
2.89
3.82
3.98
3.22
3.98
3.65
7.3
3.72
3.06
14.08
3.52
3.52


16
7088
MAULIDHIA SYIFA
3.62
3.98
3.84
3.52
3.92
3.98
3.98
3.834
7.669
3.67
3.66
14.999
3.75
3.75


17
7089
MUHAMMAD LINTANG
3.42
2.48
3.46
3.92
3.42
3.18
2.89
3.253
6.506
3.27
3.36
13.136
3.28
3.28


18
7090
MUHAMMAD RIDWAN
2.29
2.48
2.18
3.42
3.18
2.89
3.22
2.809
5.617
3.27
3.22
12.107
3.03
3.03


19
7091
MUHAMMAD TAUFIK
3.22
2.89
2.46
3.32
3.98
2.89
3.22
3.14
6.28
3.33
3.02
12.63
3.16
3.16


20
7209
M. ZULFAN HABIBILLAH
3.52
2.89
2.43
3.72
3.32
3.22
2.18
3.04
6.08
3.28
3.08
12.44
3.11
3.11


21
7092
NAILUL RAHMAH SHAHIRAH
3.18
3.98
3.34
3.82
3.98
3.62
3.98
3.7
7.4
3.27
3.06
13.73
3.43
3.43


22
7093
NANDA APRILSYAH DEAMI
2.86
3.12
3.16
3.18
3.12
2.85
2.88
3.024
6.049
3.21
3.02
12.279
3.07
3.07


23
7095
NURUL MARDIAH
3.62
3.98
3.72
3.44
3.98
3.82
3.98
3.791
7.583
3.32
3.06
13.963
3.49
3.49


24
7096
RAVI SYAWALDY
2.12
2.86
3.12
3.16
3.18
3.12
3.18
2.963
5.926
3.28
3.36
12.566
3.14
3.14












































BAB IV
DATA DAN HASIL PENELITIAN
A.    DATA YANG DI PEROLEH


Data ini di peroleh dari wali kelas VII-5  SMPN 17 Banda aceh yang bernama Darmiati,S.pd . Beliau juga sebagai guru Matematika di SMPN tersebut. Data ini merupakan data semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 . Sistem penilaian ini menggunakan system penilaian kurikulum 2013 .

B.     Identifikasi Siswa
Dari data tersebut dapat kita lihat ada beberapa siswa  yang memiliki nilai rendah untuk mata pelajaran matematika , seperti yang kita lihat di table yaitu : Andri oktavianda , Nanda apriliansyah , Hafith ryan maulana , Muhammad ridwan , Asyiatul maqfirah dan Abdul habib.

Adapun kesulitan yang di alami ke 6 siswa yang memiliki nilai rendah untuk mata pelajaran matematika  tersebut menurut wawancara saya terhadap guru mata pelejaran dan sekaligus wali kelas mereka, yaitu :
1.   Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang menghambat dalam proses pembelajaran siswa tersebut yang terdiri dari beberapa faktor diantaranya :
a.    Faktor  psikologis, meliputi :
Ø Kelemahan dalam menyerap mata pelajaran
Ø Ada diantara ke-6 siswa tersebut memiliki daya ingat yang kuat , seperti menghafal rumus , tetapi mereka sangat lemah dalam hal menganalisis angka.
Ø Kurangnya minat belajar
Ø Kuranya penguasaan bakat
Ø Kurannya motivasi instrinsik
Ø Sikap dan kebiasaan belajar yang kurang baik
Ø Aspirasi dan cita-cita yang kurang diasah
Ø Kurangnya penguasaan keterampilan belaja

b.   Keadaan fisiologis,meliputi :

Ø Kondisi tubuh yang sering sakit sehingga sering kali tidak hadir ke sekolah.
Ø Keadaan panca indra yang kurang sempurna yaitu kondisi penglihatan mata yang kurang baik.
Ø Kurang memiliki pengetahuan dasar

c.    Kelemahan-kelemahan emosional
Ø Terdapat rasa tidak aman terhadap proses pembelajaran
Ø Penyesuaian yang salah
Ø Ketidak matangan dalam proses pembelajaran

d.   Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah, diantaranya:
Ø Kurang menaruh minat terhadap mata pelajaran tersebut sekolah
Ø Banyak aktivitas yang tidak menunjang pekerjaan sekolah
Ø Jarang membuat PR yang diberikan guru
Ø Kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab
Ø Malas dan tidak bersemangat untuk belajar
Ø Sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran

2.   Faktor eksternal

a.    Lingkungan keluarga,meliputi :
Ø Kurangnya menanamkan kebiasaan belajar .
Ø Kurangnya perhatian orang tua terhadap aktifitas belajar siswa di rumah.
Ø Orang tua acuh tak acuh terhadap nilai yang kurang bagus yang di dapat siswa , sehingga tidak terjadi perubahan .



b.   Lingkungan sekolah, meliputi:
Ø Keadaan fisik lingkungan sekolah yang kurang baik
Ø Sering bergaul dengan teman-teman yang malas dan nakal di sekolah
Ø Hubungan dengan guru dan murid yang kurang baik dengan siswa tersebut


c.    Lingkungan masyarakat, meliputi:
Ø Nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat yang kurang baik
Ø Peran media massa yang kurang baik, sehingga membuat siswa sering tidak masuk ataupun terlambat ke sekolah
Ø Kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan dengan baik , sehingga membuat siswa lalai dengan teknologi tersebut , seperti smartphone.



C.  Menetapkan Kemungkinan Bantuan yang Diberikan
Dari hasil identifikasi kesulitan yang di alami ke-6 siswa tersebut , Adapun bantuan yang dapat di berikan terhadap mereka , yaitu

1.   Mengajarkan kembali materi yang belum dimengerti atau dikuasai oleh siswa tersebut.
2.   Merberikan perhatian lebih kepada mereka
3.   Mengajar mereka harus lebih intensif agar mereka lebih mudah paham terhadap pelajaran tersebut .
4.   Memberikan latihan kepada siswa mengenai latihan kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan.

Adapun sosialisasi yang di harus berikan kepada :
a.    Siswa
v Memberi informasi tentang pentingnya belajar ,
v Memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa agar siswa lebih giat dan serius dalam belajar
v Memberikan cara-cara mudah dalam belajar
v Memberikan semangat belajar kepada mereka



b.    Guru Kelas
v Memberikan perhatian lebih kepada siswa yang kurang dalam memahami pelajaran.
v Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan agar murid tidak bosan dalam belajar.

c.       Orang tua
v Menamankan kebiasaan belajar kepada anak
v Memberikan semangat dalam belajar
v Menanamkan pemahaman Agama , agar anak taat dalam beribadah kepada Allah ,karena kunci kesuksesan adalah berusaha , berdoa , dan bertawakkal .










                                                                                                                      






BAB V
PENUTUP

A.    Simpulan
Diagnosis dalam kesulitan belajar adalah suatu tindakan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. Kesulitan belajar adalah suatu kejadian yang dialami siswa saat proses pembelajaran itu berlangsung.
Langkah-langkah dalam diagnosis kesulitan belajar terdiri dari melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa ketika mengikuti pelajaran, memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang diduga mengalami kesulitan belajar, mewawancarai orangtua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar, memeberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa, dan memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar. Khusus untuk langkah terakhir itu memerlukan bantuan klinik psikologi.
Setelah mengetahui letak dimana kesulitan belajar itu, maka langkah selanjutnya adalah penyelesaiannya. Dalam penyelesaiannya serta tindak lanjutannya, terdiri dari beberapa langkan, diantaranya analisis hasil diagnosis, menentukan kecakapan bidang bermasalah, menyusun program perbaikan, dan melaksanakan program perbaikan.
Bagi guru itu sendiri, pengajaran remedial memiliki beberapa fungsi, diantaranya fungsi korektif, fungsi pemahaman, fungsi penyesuaian, fungsi pengayaan, fungsi akseleratif, dan fungsi terapeutik. Selain itu, dalam usaha perbaikan harus memperhatikan hal yang penting.

B.     SARAN
Ada baiknya tugas seperti ini dilakukan secara berkelompok , agar tugas ini dapat terselesaikan secara maksimal . Karena bila dilakukan secara berkelompok akan banyak ide, pendapat , dan masukan terhadap tugas ini. Terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA

Koesatoer Pastowisastro dan A. Hadisuparto. 1998. Diagnosis dan Pemecahan Kesulitan Belajar. Jakarta: Erlangga.
Anonim. 2013. Cara Mengatasi Siswa yang Malas Belajar.Http://js-ruangberbagi.blogspot.html.
Anonim. 2011. Pengertian Kesulitan Belajar.http://www.sarjanaku.com.html.
Abin Syamsuddin Makmun, MA. Psikologi kependidikan, (Rosda karya:Bandung), hlm 311
https://ebekunt.wordpress.com/2009/04/12/diagnosis-kesulitan-belajar/
https://occiie23.wordpress.com/2012/07/05/masalah-masalah-dalam-belajar-dan-penanggulangannya-3/



Comments

Popular posts from this blog

contoh PROPOSAL PENANAMAN MANGROVE

MAKALAH SEJARAH KOMPUTER DAN PERANGKATNYA ( HARDWARE DAN SOFTWARE)

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN II SABANG GEOGRAFI UNSYIAH